SUMEDANG,- Petani kopi atau masyarakat tak banyak yang mengenal Cascara. Maka dari itu, mayoritas petani kopi Indonesia hanya mengandalkan produksi biji kopi sebagai sumber pendapatannya.
Cascara sendiri sebenarnya bisa menjadi andalan sumber pendapatan. Cascara berasal dari kulit buah kopi memiliki rasa yang menyegarkan dan mengandung beragam nutrisi dan antioksidan yang baik untuk kesehatan.
Banyaknya manfaat yang dihasilkan dari kulit ceri kopi tersebut, memberikan inspirasi bagi tim riset SITH ITB yang terdiri dari Dr. Muhammad Yusuf Abduh, Dr. Ir. Mia Rosmiati, M.P., dan Prof. Dr. Robert Manurung, M.Eng., untuk mengembangkan pemanfaatkan kulit ceri kopi menjadi produk yang lebih bernilai ekonomis tinggi.
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan sealama 3 tahun terakhir ini, tim riset SITH ITB berhasil mengembangkan 3 produk turunan Cascara, yaitu kue, minuman, dan kapsul berbahan dasar Cascara yang dapat diaplikasikan dengan mudah oleh masyarakat.
Selain itu, untuk membuat proses produksi Cascara yang lebih efisien, tim riset SITH ITB pun berhasil menciptakan alat pengering Cascara, sehingga kedepannya para petani kopi dapat mengeringkan Cascara tanpa bergantung pada cuaca yang terkadang tidak menentu.
Dalam rangka mengenalkan pemanfaatan kulit ceri kopi ke masyarakat, tim riset SITH ITB pun melaksanakan diseminasi hasil penelitian ke Kelompok Wanita Tani (KWT) Mekar Mandiri di Desa Cibunar, Kecamatan Rancakalong, Kabupaten Sumedang pada 13 November 2021.
Selain mengenalkan produk turunan kopi lainnya, diseminasi ini pun bertujuan untuk membantu petani kopi untuk mendapatkan penghasilan tambahan dari kulit kopi yang belum termanfaatkan, sehingga dapat menjadi contoh dan memberikan keterampilan untuk masyarakat lain untuk dapat menghasilkan produk yang kreatif dan inovatif.
Desa Cibunar dipilih sebagai lokasi diseminasi karena di wilayah ini terdapat banyak petani kopi, namun warganya masih sangat jarang memanfaatkan kulit ceri kopi, sehingga pada kegiatan diseminasi ini tim riset SITH ITB memfokuskan kegiatan untuk memberikan pelatihan kepada warga untuk dapat menghasilkan produk lain dari kulit ceri kopi seperti makanan dan minuman yang memiliki rasa yang enak dan memiliki berbagai varian cita rasa.
Kepala Desa Cibunar, Heni mengatakan, kegiatan ini sangat bagus dan bermanfaat sekali bagi para warga di lingkungannya, sehingga dengan adanya pelatihan ini dapat meningkatkan perekenomian masyarakat dan dapat menjadi contoh bagi Kelompok Wanita Tani lainnya.
“Kami berharap semoga kedepannya program pelatihan dan kerjasama ini akan terus berlanjut sehingga dapat mengembangkan kompetensi masyarakat, khususnya bagi anggota Kelompok Wanita Tani Mekar Mandiri,” ungkapnya.
Sementara Risa, salah satu peserta pelatihan, mengaku senang diberikan kesempatan mengikuti kegiatan ini, karena melalui kegiatan ini masyarakat dibekali pengetahuan mengenai pemafaatan ceri kopi yang sebelumnya tidak banyak dimanfaatkan menjadi produk makanan dan minuman yang mudah dipraktekan dan memiliki rasa yang enak, sehingga masyarakat dapat mengembangkan pilihan produk wirausaha lainnya dari hasil produksi kopi. (abas)