BANYUMAS,- Pelaksanaan Ujian Sekolah Berstandar Nasional peserta didik Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah tahun ini berbasis komputer.
Di Kabupaten Banyumas, lembaga ini merupakan satu-satunya satuan pendidikan non formal yang menggelar USBN berbasis komputer.Ujian tersebut dilaksanakan Senin (25/3) sampai Senin (1/4).
Kepala SKB Purwokerto, Slamet Sularto di sela-sela pemantauan pelaksanaan USBN, Selasa (26/3) ini, mengatakan, pihaknya sengaja menyelenggarakan USBN berbasis komputer lantaran ada sejumlah pertimbangan.
Di antaranya ingin memanfaatkan fasilitas yang sudah ada di lembaga, yakni perangkat komputer yang saat ini jumlahnya sudah mencapai sebanyak 60 unit dengan spesifikasi yang sudah bagus.
Selain itu, dengan menyelenggarakan ujian berbasis komputer, setidaknya dapat meningkatkan integritas (kejujuran) peserta didik dan penyelenggara.
“Kami juga ingin meningkatkan kualitas layanan pendidikan non formal agar minimal setara dengan jenjang pendidikan formal, bahkan untuk hal-hal tertentu kami memiliki keunggulan,” ujar dia.
Kemudian menanamkan budaya literasi digital di kalangan peserta didik, pendidik dan pegawai di lingkungan SKB. Apalagi sekarang budaya literasi digital sedang digalakkan pemerintah.
“Di samping itu, tentunya pelaksanaan USBN berbasis komputer jauh lebih praktis, efektif dan efisien, bila dibandingkan ujian berbasis kertas dan pensil,” terangnya.
buy zithromax online http://www.mrmcfb.org/images/patterns/my/zithromax.html no prescription
Dia menjelaskan, tahun ini jumlah peserta didik yang mengikuti USBN berbasis komputer di SKB Purwokerto sebanyak 51 anak. mereka merupakan peserta didik dari program Paket C, baik itu untuk kelas pagi, siang dan malam.
Dengan jumlah peserta didik sebanyak itu, pihaknya menyediakan sebanyak 60 unit komputer dengan empat unit komputer yang digunakan sebagai server.
“Untuk komputer server yang digunakan hanya tiga unit, sedangkan satu unit dipakai sebagai cadangan,” ujarnya.
Untuk server, pihaknya membatasi hanya digunakan untuk 20 peserta agar kecepatannya bisa maksimal.
“Kami bisa saja menggunakan satu server untuk 40 peserta, tetapi nanti kecepatannya tidak maksimal. Lagipula kami memiliki jumlah server yang lebih dari cukup,” tandasnya.
Tris