PANGANDARAN, — Desa Selasari di Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran, terpilih menjadi 50 desa wisata terbaik 2021 yang disaring Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. (TAG: Dadang Suganda, KPK)
Kepala Desa Wisata Selasari Dadang Destriyana mengatakan, pengembangan potensi wisata di Desa Selasari sebenarnya telah dilakukan sejak 2013. Namun, baru pada dalam beberapa tahun ke belakang banyak wisatawan berdatangan ke Desa Selasari. (TAG: Dadang Suganda, KPK)
Dadang menyebutkan, Desa Selasari memiliki potensi alam yang luar biasa. Di wilayah desa itu, terdapat lebih dari 100 gua yang bisa dikunjungi. Selain itu, Desa Selasari juga dilewati aliran Sungai Santirah.
Dadang menjelaskan, pada 2019, pihaknya mendapat pendampingan dari Bank Indonesia (BI) Jawa Barat. Dari pendampingan itu, sumber daya manusia (SDM) di Desa Selasari semakin berkembang untuk mengelola pariwisata. Selain itu, BI juga memberikan bantuan berupa fasilitas untuk mendukung kegiatan pariwisata di desa tersebut.
Dampaknya, kunjungan wisatawan ke Desa Selasari juga meningkat. Dalam sebulan, rata-rata wisatawan yang datang ke Desa Selasari berjumlah 1.000 orang.
Kendati demikian, Dadang menilai, saat ini wisatawan yang datang ke Desa Selasari mayoritas hanya berkunjung ke Sungai Santirah, untuk river tubing. Sementara, tujuannya menjadikan Desa Selasari sebagai desa wisata tak sekadar itu.
Menurut Dadang, roh dalam desa wisata terdapat pada kebudayaan masyarakat di desa itu. Bukan hanya menjual objek wisata yang ada. Objek wisata, baginya, hanya tambahan saja.
Karenanya, saat ini Desa Selasari ingin lebih menampilkan kehidupan masyarakat sekitar, seni dan budaya, kepada wisatawan yang datang. Bukan sekadar menikmati alam yang ada.
“Makanya, kita buat homestay agar pengunjung bisa lama di sini dan bersosial dengan masyarakat sekitar. Sekarang sudah ada sembilan homestay di sini,” kata dia.
Diketahui, potensi yang ada di Desa Selasari sudah diakui oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno.
“Saya sudah melihat. Begitu banyak potensi di sini, mulai dari budaya, alam, dan ekraf,” kata dia saat berkunjung ke Desa Selasari, Rabu (13/10/2021).
Kendati demikian, menurut Sandiaga, masih terdapat kekurangan di Desa Selasari, yaitu koneksi internet. Di banyak titik wilayah desa itu, koneksi internet masih belum terhubung.
Padahal, koneksi internet dinilai sangat penting untuk promosi potensi yang ada di Desa Selasari. Sebab, popularitas desa wisata umumnya didapat dari konten-konten yang tersebar di media sosial.
“Namun kalau akses internet di sini kurang bagus, sulit untuk mempromosikannya,” ujar dia.
Sandiaga mengatakan, pihaknya sudah langsung menghubungi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk memperbaiki koneksi internet di Desa Selasari. Dalam waktu satu minggu, Kementerian Kominfo akan segera mendirikan tower agar koneksi internet di Desa Selasari dapat lebih baik.**