SUMEDANG,– Kantor Polsek Rancakalong mendadak didatangi sejumlah warga. Diketahui, sejumlah warga sebagai penerima Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM) atau Bantuan Langsung Tunai (BLT UMKM) itu membuat surat kehilangan buku rekeningnya sebagai syarat untuk pencarian bantuan. Mereka datang ke mapolsek secara bergantian.
Warga penerima bantuan membuat surat kehilangan atas arahan pihak Bank BNI Cabang Sumedang, selaku penanggungjawab penyaluran bantuan.
“Iya yang datang ke Polsek Rancakalong sudah ada sekitar 10 orang untuk membuat surat kehilangan buku tabungan dan Kartu ATM. Namun, sebenarnya menurut warga yg akan menerima bantuan tersebut bahwa buku tabungan dan kartu tersebut belum diterima,” kata AIPTU Totong Mulyana selaku Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu 1 di Polsek Rancakalong, dikutip inisumedang.com, Selasa (27/4/2021).
Totong menambahkan, berdasarkan keterangan, warga membuat surat kehilangan tersebut sebagai salah satu syarat pencairan.
Rudi salah seorang jajaran Direksi Bank BNI mengatakan, adanya kejadian itu dimungkinkan adanya miss komunikasi dari para penerima bantuan itu.
“Itu, mungkin ada miss komunikasi saja. Bisa saja yang hilang buku tabungan dan ATM hanya satu orang yang sudah menerima bantuan serupa pada tahap pertama. Tetapi karena informasi dari mulut ke mulut, warga lainnya ikut-ikutan membuat surat kehilangan,” kata Rudi saat ditemui sejumlah wartawan di Kantor Cabang BNI Sumedang, Selasa (27/4/2021) siang.
Rudi juga menuturkan, jika untuk penyaluran bantuan UMKM pada tahap kesatu, saat ini dimungkinkan masih dilakukan pemeriksaan oleh pihak Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI. Sehingga, kemungkinan ada beberapa rekening penerima yang ditahan untuk dikembalikan ke kas negara.
“Memang benar jika untuk yang kehilangan buku tabungan itu harus ada surat kehilangan dari Kepolisian. Tapi kalau untuk yang baru itu tidak perlu, begitupun kalau yang tidak merasa kehilangan, tinggal datang saja ke sini,” jelasnya.
Rudi mengaku sempat dihubungi pihak kepolisian, karena banyak yang meminta surat kehilangan.
“Ini hanya misskomunikasi, karena tidak semua orang yang menerima bantuan itu harus membuat surat kehilangan,” tandasnya. (Abas)