SUMEDANG,– Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Sumedang telah bersinergi dengan TNI/Polri, Basarnas, BPBD, Damkar dan Relawan Kebencanaan sebagai wujud komitmen dalam mengantisipasi terjadinya bencana.
Sebagai bentuk sinergitas, pemda bersama instansi dan lembaga tersebut melaksanakan Apel Siaga Penanggulangan Bencana di wilayah Kabupaten Sumedang yang dilangsungkan di lapangan upacara IPP Setda Kabupaten Sumedang, Rabu (8/1/2020).
Apel dipimpin Bupati Sumedang, H. Dony Ahmad Munir didampingi oleh Dandim 0610 Sumedang Letkol ARH. Novianto Firmansyah dan Kapolres AKBP Dwi Indra Laksmana, SIK, MSi.
Pantauan patrolicyber, hadir dalam kesempatan tersebut Sekretaris Daerah Kabupaten Sumedang H. Herman Suryatman, para asisten, staf ahli, kepala OPD, camat, para pejabat TNI/Polri, PMI, organisasi kemasyarakatan dan tamu undangan lainnya.
Dalam sambutannya, Dony Munir menyampaikan bahwa Kabupaten Sumedang termasuk dalam kategori menengah tinggi rawan bencana di Jawa Barat.
“Berdasarkan data dari BPBD Sumedang, selama tahun 2019 ada sekitar 326 kejadian bencana, dan bencana yang paling tinggi adalah kebakaran, longsor dan banjir,” katanya.
Ditambahkan, kondisi tofografi Sumedang yang sebagian besar merupakan wilayah perbukitan dan pegunungan berpotensi terjadinya bencana. Apalagi di musim penghujan, kecenderungan terjadinya bencana banjir dan longsor bisa mengancam beberapa titik lokasi rawan bencana di Sumedang.
“Langkah-langkah antisipatif perlu dilakukan secara sinergis dengan melibatkan partisipasi dari semua pihak dibawah pengelolaan manajemen yang terukur dan terencana sehingga potensi dari suatu bencana seminimal mungkin dapat ditekan,” ujarnya.
Edaran BNPB
Pelaksanaan Apel Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana selaras dengan edaran Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tanggal 31 Oktober 2019 tentang pengurangan risiko bencana dan kesiapsiagaan menghadapi musim penghujan pada bulan Oktober, November dan Desember 2019 serta puncak musim penghujan bulan Januari dan Februari 2020.
“Apel hari ini merupakan ikhtiar penting yang harus kita lakukan terus menerus sehingga terjalin koordinasi yang baik antar semua elemen. Dan paling penting adalah kita menjadi tahu bagaimana menangani bencana dalam beberapa tahapan, yaitu pra bencana, darurat bencana serta pasca bencana,” ujar Dony.
Dony berharap, pelaksanaan apel siaga tersebut semakin meningkatkan kokohnya ikatan dan semangat silaturahmi, harmonisasi, kebersamaan, sinergitas dan soliditas antara TNI, POLRI, pemerintahan daerah, organisasi relawan kebencanaan serta unsur terkait lainnya.
“Perwujudan semangat ini sangat penting karena merupakan syarat terciptanya koordinasi, sinkronisasi dan sinergi diantara unsur tersebut, khususnya dalam meminimalisir risiko bencana yang mungkin terjadi di Kabupaten Sumedang.”
“Dengan adanya kebersamaan, kekompakan, dan koordinasi, penanggulangan bencana di Kabupaten Sumedang akan berjalan dengan baik. Namun yang paling utama adalah menyiapkan diri menghadapi bencana yang sewaktu-waktu dapat terjadi dan kita berdoa semoga bencana tidak terjadi di Kabupaten Sumedang,” katanya.
Siapkan Alutsista
Sementara itu, Dandim 0610 Sumedang Letko ARH Novianto Firmansyah menambahkan, untuk penempatan alat berat, TNI bersama unsur yang terlibat akan melihat titik-titik terjadinya bencana.
Namun demikian, kata dia, Alutsista akan tetap disiapkan baik dari BPBD, Basarnas TNI maupun Polri.
“Untuk prioritas akan kita lihat dimana saja titik terjadi bencana untuk pengerahan alutsista. Sampai sekarang Alhamdulillah Sumedang tidak terjadi bencana, jadi alat masih terkonsestrasi di satuannya masing-masing,” ungkapnya.
Dalam kesempatan itu juga, Bupati Sumedang didampingi Forkopimda bersama instansi terkait melakukan pemeriksaan peralatan dan perlengkapan yang akan disiagakan seperti perahu karet, pelampung, helm, dayung, gergaji mesin, tambang, sekop, senter, sepatu boots hingga kendaraan khusus seperti mobil pemadam kebakaran, ambulans, dan mobil BPBD. [abas]