SUMEDANG,– Kabupaten Sumedang kembali menunjukkan kesiapannya menjadi daerah unggulan dalam pengembangan riset, inovasi dan teknologi.
Hal itu mengemuka dalam pertemuan antara Bupati Sumedang H. Dony Ahmad Munir dengan jajaran Universitas Widyatama dan INTI International University Malaysia yang berlangsung di Gedung Negara, Senin (21/4/2025).
Pertemuan tersebut dihadiri langsung oleh Rektor Universitas Widyatama, Prof. Dadan dan pakar Artificial Intelligence (AI) serta Internet of Things (IoT) dari INTI Malaysia, Prof. Dr. Deshinta Arova, seorang diaspora Indonesia yang telah berkiprah di Negeri Jiran selama 22 tahun.
Dalam kesempatan itu, Bupati Dony mengapresiasi kerja sama yang telah terjalin antara Pemkab Sumedang dan Universitas Widyatama, terutama melalui program KKN Tematik yang menyasar dua desa yakni Desa Cileles dan Cikurubuk di Kecamatan Buahdua.
Di Cileles, mahasiswa Universitas Widyatama telah menginisiasi penggunaan tenaga surya (solar cell), serta berbagai program pemberdayaan di sektor pertanian dan perikanan.
“Sumedang kami buka sepenuhnya sebagai laboratorium riset bagi (Universitas) Widyatama. Kami juga tengah mengembangkan Sumedang sebagai Happy Digital Region, dan kontribusi dari akademisi, termasuk kerja sama dengan INTI University kaitan AI yang tentunya sangat kami nantikan,” ujar Bupati Dony.
Rektor Widyatama, Prof. Dadan, menyambut baik respon terbuka dari Bupati Sumedang. Ia menegaskan bahwa kerja sama yang terjalin bukan hanya seremonial, tetapi memiliki tindak lanjut nyata, termasuk penelitian, pengabdian masyarakat, dan pengembangan teknologi canggih seperti AI untuk kesejahteraan warga.
“Kami melihat Sumedang sebagai mitra strategis. Ini bukan hanya soal kolaborasi regional, tetapi menuju kolaborasi internasional yang berdampak pada masyarakat secara langsung,” ungkapnya.
Sementara itu, Prof Deshinta Arova dari INTI University Malaysia mengatakan, kerja sama yang akan dilaksanan lebih dari sekadar kegiatan pengabdian, tapi juga membuka peluang kolaborasi strategis di bidang kecerdasan buatan (AI) dan Internet of Things (IoT).
Ia menyampaikan bahwa riset-riset terkait AI akan mulai diarahkan untuk membantu pemecahan persoalan riil di masyarakat Sumedang, seperti pengelolaan pertanian cerdas, sistem informasi desa, hingga pemanfaatan data untuk pelayanan publik.
“Sumedang memiliki visi digital yang sangat kuat. Kami melihat potensi besar untuk mengembangkan sistem berbasis AI yang bisa mendukung smart farming, smart village, dan bahkan smart governance,” kata Prof. Deshinta.
Prof. Deshinta menyatakan kebanggaannya bisa kembali berkontribusi untuk tanah air, termasuk melalui kerja sama dengan Sumedang dan Universitas Widyatama.
Ia juga menambahkan bahwa INTI University telah menyiapkan skema riset internasional, lengkap dengan sumber daya dan pendanaan, yang akan bersinergi dengan Universitas Widyatama dan Pemerintah Kabupaten Sumedang.
“Ini adalah bentuk nyata kontribusi diaspora untuk bangsa. Kami ingin membantu bukan hanya perguruan tinggi, tapi juga masyarakat lokal melalui teknologi dan inovasi yang berdampak,” ujarnya. (hms/bon)