SUMEDANG,– Kabupaten Sumedang dipilih oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) RI sebagai lokasi pilot project pemanfaatan Artificial Intelligence dalam Perumusan Kebijakan Berdimensi Kewilayahan.
Hal tersebut terungkap pada rapat yang berlangsung di Media Center Bappppeda Kabupaten Sumedang, Senin (27/6).
Sekda Herman Suryatman yang hadir dalam kesempatan tersebut menyebutkan, pihaknya telah melaksanakan ‘sharing’ dengan Kementerian PPN/Bappenas tentang pemanfaatan Artificial Intelligance (AI) untuk pengambilan keputusan.
“Bappenas akan menyumbangkan suatu sistem bernama Prada yakni Profil dan Analisis Daerah dimana Kabupaten Sumedang dipilih menjadi pilotingnya,” ungkapnya.
Sekda pun menyambut baik program yang akan disumbangkan oleh Bappenas yang menurutnya menjadi suatu kebutuhan di era disrupsi.
buy prednisone online https://aclsedu.com/wp-content/themes/twentytwentyone/assets/js/js/prednisone.html no prescription
“Dengan AI ini, proses pengambilan keputusan menjadi lebih cepat. Good data, good decision, dan good result,” katanya.
Ia menambahkan, jika semuanya cepat, maka masyarakat akan cepat sejahtera.
“Tujuan utamanya adalah menjadikan masyarakat yang sejahtera, dan salah satu alat untuk mensejahterakannya adalah transformasi digital penggunaan AI,” tuturnya.
Sementara itu, Staf Ahli Bidang Pemerataan dan Kewilayahan pada Kementerian PPN/Bappenas, Oktorialdi menjelaskan, tujuan dari penyusunan Prada ialah untuk mendukung terwujudnya sinkronisasi perencanaan dan penganggaran pembangunan dalam satu kesatuan wilayah dan keterkaitan antar wilayah melalui pendekatan teknokratik.
“Kami memilih Kabupaten Sumedang sebagai piloting karena data yang dimiliki Sumedang sangat baik. Sedangkan AI ini dasarnya adalah data,” ucapnya.
Dijelaskan Okto, Sistem Prada yang dikembangkan akan melihat seberapa jauh manfaat layanan yang disediakan pemerintah dan dianalisis memakai AI dari data yang sudah lengkap tadi.
“Kita menambahkan kekuatan di dalam sistem yang sudah dibangun dalam hal pemanfaatannya. Datanya sudah banyak, tinggal kita menganalisanya lewat AI,” katanya. (bn/hms)