SUMEDANG,- Mengusung tema “mempererat persatuan dan persatuan guna mengsukseskan Pileg dan Pilpres 2019 serta menangkal radikalisme dan terorisme dalam rangka mewujudkan Indonesia yang aman, damai dan sejuk” Polres Sumedang menggelar Tabligh Akbar dengan penceramah sohor KH. Abdullah Gymnastiar, Sabtu (8/9/2018) pagi, di Halaman Mako Polres Sumedang Jln. Prabu Gajah Agung, No. 07 Kelurahan Situ, Kecamatan Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.
Pengajian ini dihadiri Kapolres Sumedang AKBP Hartoyo, SIK. M.H., Perwakilan Polda Jabar AKBP. Sumintha, Dandim 0610 Sumedang Letkol Arm. I Made Mertayasa S. Sos., serta diikuti oleh Pj Bupati Sumedang Ir. H. Sumarwan, Ketua DPRD Sumedang Yadi Mulyadi, Ketua KPU Kab. Sumedang Hersa Santosa.,S.H.M.H, Ketua Banwaslu Kab. Sumedang Dr. Dadang Priyatna M.Si, Forkopimda Kab. Sumedang, Wakapolres Sumedang Kompol Sigit Rahayudi S.I.K, Para Kabag Polres Sumedang, para Kasat Polres Sumedang, para kapolsek jajaran Polres Sumedang, para anggota Polres Sumedang, anggota polsek jajaran Polres Sumedang, 1 Peleton anggota Brimob Cikeruh Polda Jabar, Ibu-ibu Bhayangkari Cabang Sumedang dan tamu undangan lainnya dengan jumlah sekitar 3.000 orang.
“Terima kasih kepada Polres Sumedang telah melaksanakan Tabligh Akbar ini yang bertujuan untuk menciptakan situasi aman dan damai serta kondusif pasca Pemilukada 2018 Serta Pileg dan Pilpres 2019 guna mencegah dan menangkal paham radikalisme serta terorisme di Kab. Sumedang,” kata Pjs. Bupati Sumedang Ir. H. Sumarwan.
Sementara itu, Kapolres Sumedang AKBP Hartoyo menjelaskan, mekanisme pasca Pemilukada 2018 berjalan dengan aman dan lancar karena peran serta para ulama di Kab. Sumedang.
“Kami tentu mengharapkan doa dan dukungan dari para ulama Kab. Sumedang serta seluruh unsur stakeholder yang ada di kab. Sumedang agar Pileg dan Pilpres 2019 berjalan dengan aman, damai dan sejuk,” ungkap Hartoyo.
Sedangkan Aa Gym, sapaan karib KH. Abdullah Gymnastiar, dalam tausyiahnya menyampaikan, apa artinya menjadi pejabat jika sudah terpilih menjadi koruptor. “Itu semua karena kurang iman. Jabatan itu hanya titipan dari Allah,” katanya.
Ia pun mengingatkan, jangan sampai Pileg dan dan Pilpres 2019 memecahkan persaudaraan, timbulnya fitnah antar pendukung atau simpatisan. “Pilihlah calon pemimpin yang amanah, jujur, yang bertanggungjawab dan sesuai dengan hati nurani,” tuturnya.
Aa menandaskan, pasca Pemilukada 2018, untuk pendukung atau simpatisan yang calon pemimpinnya tidak terpilih, jangan sampai sakit hati. “Tetapi kita harus dukung pemimpin yang terpilih dan kita bersama-sama koreksi apabila pemimpin tersebut salah,” tandasnya.
Abas