SUMEDANG,– Pemerintah Daerah Kabupaten Sumedang melakukan kunjungan studi komparatif dalam rangka penerapan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) ke Kabupaten Bantul, Kamis, (12/1/2023).
Rombongan yang dipimpin oleh Sekda Sumedang Herman Suryatman diterima langsung oleh Sekda Kabupaten Bantul, Agus Budi Raharjo beserta jajaran.
Sekda Herman Suryatman mengatakan, secara khusus pihaknya sengaja memilih Bantul sebagai bahan pembelajaran mengingat keberhasilan Bantul dalam Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) terutama kaitan dengan “digital public services”.
Dikatakan Herman, Bantul adalah salah satu dari tiga kabupaten terbaik secara nasional dalam capaian nilai indeks SPBE terbaik selain Sumedang dan Banyuwangi.
“Dari 514 kabupaten di Republik ini ada dua kabupaten yang menjadi ‘concern’ kami yaitu Banyuwangi dan Bantul. Tahun 2021 SPBE pertama itu Bantul, kedua Banyuwangi dan ketiga Sumedang. Sebelumnya itu Sumedang. Makanya kami salut dengan Bantul bisa langsung melesat,” ujarnya.
Menurut Sekda, saat ini dalam memajukan pemerintahan akan lebih mudah jika saling adopsi dan saling adaptasi karena jika dikembangkan sendiri membutuhkan waktu yang cukup lama.
“Kita saling share dan saling belajar. Jika berbagi, bisa amati, tiru dan modifikasi (ATM). Bahkan untuk beberapa kasus bisa ATP atau Amati Tiru dan Plek untuk diterapkan langsung. Kalau bisa cepat, ngapain lama,” katanya.
Sekda menuturkan, pihaknya akan dalami untuk membuatkan rencana aksi karena ada beberapa item di Sumedang dan Bantul yang memiliki kelebihan yang bisa diadopsi oleh masing masing daerah.
Dirinya menjelaskan, Pemkab Sumedang telah membuat Living Lab Digital Services dimana tiap daerah bisa mengkomparasi pelaksanaan digital services dengan daerah lainnya.
“Lewat platform ini, kita bisa lihat potret daerah lain. Kalau kita bisa berbagi dan saling adaptasi, Bantul dan Sumedang dapat menembus angka 4, hampir mendekati Korea. ,” tuturnya.
Sementara itu, Sekda Bantul Agus Budi Raharjo memberikan apresiasi positif atae studi komparasi Pemkab Sumedang untuk saling berbagi ilmu dan pengalaman terkait pelaksanaan SPBE di daerah masing masing.
Upaya ini, kata Agus, dinilai efektif mudah dan cepat dalam mendorong SPBE di masing-masing daerah melalui pola identifikasi dan intervensi ditiap kasus.
“Inilah ‘fastabiqul khoirot’ yang harus segera kita implementasikan sesuai kearifan masing masing dengan memadukan dua tempat, mana kelemahan dan mana kelebihanya agar bisa memperbaiki dan melengkapi,” katanya. (Bon)