Kab. Bandung,-Ribuan Warga di sekitar jembatan Lumajang dan TPT Sungai Cigede Desa Citeureup, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung terdampak banjir diungsikan, sejak Kamis (11/1/2024) malam.
“Kami pun bersama warga aparat terkait hingga subuh berjibaku mengevakuasi para korban yang terjebak banjir, “kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bandung, Uka Puji Utama kepada KejakimpolNews.com, Jumat (12/1/2024).
Menurut Uka, hingga Jumat (12/1/2024) pagi pukul 07.00, air berangsur surut. Ketinggian air di Desa Citeureup kata Uka saat ini antara 100-180 cm dan berharap air segera surut.
Diungkapkan Uka, di Desa Citeureup wilayah yang terdampak banjir di 17 RW dengan 2.344 KK dan 7.027 jiwa akibat tanggul jebol Sungai Cigede.
Lokasi pengungsian bagi warga terdampak banjir sambung Uka di SMPN 1 Dayeuhkolot 41 KK, 130 jiwa, di Mesjid An-Nur (RW 05), dan di Kampung Ciber Sukabirus (RW 16).
“Total rumah yang terendam air dan jumlah korban yang terdampak serta yang diungsikan masih di assesment serta didata. Hanya belum ada laporan ada korban jiwa,”tutup Uka.
Diberitakan, hujan deras yang mengguyur Kota dan Kabupaten Bandung, selain Kota Bandung dikepung banjir, Kabupaten Bandung, terutama wilayah selatan diterjang banjir.
Di Kabupaten Bandung, selain di wilayah Kecamatan, tanggul Sungai Cigede di Kampung Lamajang Peuntas, Desa Citeureup, Kecamatan Dayeuhkolot mengalami jebol, Kamis (11/1/2024) sore.
Petugas Puskodalops BPBD Kabupaten Bandung membenarkan terjangan banjir di Dayeuhkolot tersebut.
“Benar, ada terjangan banjir di Dayeuhkolot. Titik-titik mananya masih dilakukan assesment dan evakuasi,” kata petugas Puskodalops BPBP Kabupaten Bandung kepada KejakimpolNews.com, Kamis (11/1/2024) malam.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun KejakimpolNews.com, akibat jebolnya tanggul tersebut, air sungai pun meluber ke permukiman warga.
Sejumlah relawan BPBD Desa Citeureup, salah satunya Deni membenarkan adanya peristiwa tersebut yang terjadi pada pukul 17.30 tersebut. Peristiwa tersebut terjadi dekat dengan jembatan Pasigaran.
“Benar, kejadiannya sekitar pukul 17.00. Lokasinya dekat jembatan Pasirgaran,” tutur Deni.
Menurut Deni, air sungai yang meluber tersebut melanda ke beberapa RW di wilayah tersebut. Bahkan saat ini beberapa warga masih terjebak di rumahnya. Ketinggian air bahkan nyaris mencapai atap rumah warga.
“Betul, air masuk ke pemukiman warga. Ada beberapa ratus KK terdampak, di RW 05 sekitar 400 KK dan di RW 17 ada sekitar 300 lebih, sekarang masih kejebak,” katanya.
Diungkapkan Deni, ketinggian air mencapai 1,5 meter hingga dua meter di dalam rumah. Sehingga belum bisa melakukan evakuasi barang-barang yang ada di rumah.
“Saat ini masih banyak warga terjebak dan fokus beberes barang. Ini mah kejebak, kalau korban belum ada informasi. Ketinggian 1,5 sampe 2 meter di dalam rumah,” jelasnya.
Deni pun memprediksi ketinggian air akan terus mengalami kenaikan. Pasalnya saat ini curah hujan di Bandung Raya masih berlangsung.
“Airnya dari Sungai Cigede, dan sekarang masih terus naik,”pungkasnya Yadi