SUMEDANG,- Warga Desa Cigendel, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang digegerkan dengan meninggalnya Deni Ramhat (37 tahun) akibat bunuh diri, Kamis 5 April 2018 sekitar pukul 16.30 wib.
Jasad pria asal Dusun Cileungsar, RT/RW 02/11, Desa Cigendel itu pertama kali ditemukan oleh isterinya sendiri, Ny. Sri Utami alias Ai.
Kapolsek Pamulihan Iptu Agus Permana didampingi Kanit Reskrim Polsek Pamulihan Aiptu Dede Kosasih menjelaskan, penemuan mayat Deni bermula ketika Ai baru pulang kerja di sebuah pabrik.
“Sesampainya di rumah, istri korban berusaha mencari suaminya, kemudian menuju kamar tidur. Saat itu, ia melihat suaminya sudah dalam keadaan tergantung dengan menggunakan sarung di atas pelapon,” ungkapnya.
Melihat suaminya tergantung, tutur Iptu Agus, kemudian istri korban memberitahu kepada orang tuanya, yakni Enang (53) yang tidak jauh dari kediamannya.
“Lalu saudara Enang bersama kerabat lainnya, yakni saudara Asda melaporkan kejadian itu kepada pihak kepolisian,” pungkas Kapolsek Pamulihan.
Sementara itu, Aiptu Dede Kosasih menyebutkan, sebelum gantung diri, Deni sempat menulis surat wasiat yang cukup mengharukan ditujukan untuk istrinya.
“Surat itu berisi: Ai hampura urang. Urang ngalakukkeun kieu lain teu nyaah ka Ai jeung ka budak. Urang hirup teh meni eweuh artina, ngan salah jeung salah. Urang jaba panyakit awak geus sagala loba nu karasa. Lain arti urang nyingkahan masalah, ngan urang teh geus era ku batur jeung karunya ka Ai. Urang tadinage teu boga tujuan goreng. Ai urang mihape barudak nya. Ai ku urang didoakeun sing senang, cing tenang mayunan hirup nu bakal datang. Hampura urang, jeung ka wa Uka hampura kitu. Wassalam Deni. Demikian isi surat wasiat itu,” kata Aiptu Dede.
Dia menjelaskan, berdasarkan hasil pemeriksaan pihak Puskesmas Pamulihan, tidak ada tanda-tanda bekas penganiayaan pada tubuh korban, sehingga kasus ini dinyatakan murni bunuh diri.
“Melihat dari surat wasiat yang ditulis oleh korban, ia diduga melakukan bunuh diri dikarenakan mempunyai penyakit dan diakibatkan faktor ekonomi,” pungkasnya.
Sedangkan pihak keluarga korban telah menerima kejadian tersebut sebagai musibah, dan menolak untuk dilakukan otopsi.
Abas/Boni