BANJAR,- Guna menelusuri adanya SK PNS diduga palsu, awak media kembali mendatangi rumah kontrakan Popon di Dusun Sampih, Desa Rejasari, Kecamatan Langensari, Kota Banjar. Dimana Popon mantan guru SD di Banjarsari ini diduga kuat terlibat konspirasi dalam pembuatan SK PNS bodong jaringan ES dan Ar, asal Kota Cimahi.
Dal ini disampaikan oleh salah satu korban berinisial SP. Dirinya juga seorang PNS guru SD di Ciamis, Jawa Barat.
“Perkenalan saya dengan Popon itu difasilitasi oleh Hoer, guru di MTS Langensari, Kota Banjar dan oleh Ida yang juga seorang PNS guru SD di Kertahayu, Pamarican, Ciamis ,” ungkap SP, Minggu (27/9/2020).
Dikatakan SP, pentingnya ketemu Popon, menurut keterangan Hoer dan Ida bahwa Popon memiliki akses hebat ke setiap bank dan koperasi simpan pinjam. “Apapun itu namanya, melalui popon pencairan kredit lebih cepat,” tambah SP.
Selebihnya dari itu, kata SP, Popon mengaku bahwa dirinya dapat merekomendasi pemembuatan SK PNS KW dan caranya mudah, yaitu SK PNS asli yang posisinya masih dalam anggunan bisa digandakan, yang penting jangan sampai bocor ke orang lain.
“Popon juga menyampaikan, dalam proses pengajuan pinjaman kredit, para calon nasabah ke bank atau ke koperasi yang difasilitasi dirinya itu dibantu dua rekanya, bernama ES dan Ar, di Kota Cimahi, dan KTP nya ada pada saya,” ungkap SP.
SP meminta kepada Popon agar mengembalikan SK asli miliknya, berikut dengan uang yang telah diminta ES dan Ar, atas dasar rekomendasi Popon, yang katanya uang tersebut untuk BOP lancarnya pinjaman kredit bank.
“Lebih baik saya tidak cair pinjaman dari pada harus melanggar hukum, karena penggandaan SK bonding,” tegasnya.
“Adapun hal ini ditindaklanjuti pihak media, mau ke pihak kepolisian silahkan saja, karena saya menyampaikan apa adanya sesuai fakta yang diutarakanoleh Popon,” tandasnya.
Sesuai janji popon kepada awak media ketika awal dikonfirmasi bahwasanya diri sanggup mendatangkan ES dan juga Ar yang mengaku pegawai salah satu bank, sekaligus terduga sebagai jaringan pembiuat SK PNS bodong.
Awak media kembali mendatangi rumah kontrakan Popon. Namun Popon tidak pernah ada di rumahnya. Dan awak media berusaha menghubungi via WhatsApp, namun sudah diblokir. (JH 898)