KAB. BANDUNG,- Sedikitnya, 37 ribu jiwa terdampak banjir langganan di Bandung Selata, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Banjir di kawasan Bandung selatan bahkan dilaporkan terus meluas.
Ada 8 kecamatan yang terdampak banjir, 3 di antaranya paling parah Kecamatan Dayeuhkolot, Baleendah dan Bojongsoang.
Dikutip dari Kumparan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung mencatat sebanyak 37.731 jiwa menjadi korban banjir luapan Sungai Citarum tersebut.
Kepala Bidang Kedaruratan Logistik BPBD Kabupaten Bandung Sudrajat mengatakan, banjir yang menerjang kali ini memiliki dampak kepada belasan ribu warga Kabupaten Bandung yang tinggal di daerah tersebut. “Total yang terdampak 14.029 kepala keluarga atau 37.731 jiwa,” kata Sudrajat, saat dihubungi, Rabu (10/4).
Sudrajat menjelaskan, korban banjir mulai terdata sejak air tidak surut lebih dari tiga hari sejak 26 Maret 2019. Banjir yang diakibatkan curah hujan yang tinggi dan luapan sungai itu membuat warga terpaksa mengungsi ke posko pengungsian.
“Jumlah pengungsi Kecamatan Baleendah, Bojongsoang dan Dayeuhkolot yaitu 655 KK, 1.747 jiwa, 237 lansia, 94 balita, 3 bumil, 57 batita, 11 ibu menyusui dan 4 disabilitas,” ujarnya.
Sudrajat menjelaskan, tinggi muka air di tiga kecamatan terdampak banjir berbeda-beda. Mulai dari 10 centimeter hingga 200 centimeter.
Berkaitan dengan itu pula, Bagian Humas SAR Bandung, Joshua Banjarnahor menginformasikan bahwa pihaknya sejak seminggu terakhir telah menyiagakan tim rescue untuk menolong warga yang terkena dampak banjir di Kab. Bandung.
“Selain itu, kantor SAR Bandung menerjunkan kendaraan water treatment untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat sekitar,” kata Joshua, Rabu (10/9/2019)
Ada pun tugas lainnya , kata dia, tim memobilisasi kebutuhan para warga dan juga membantu PLN dalam menyalakan gardu gardu listrik di kawasan Baleendah-Andir.
“Hingga saat ini ketinggian air sudah berangsur surut,” pungkas Joshua, dalam pesan singkat yang diterima.
Abas