BANDUNG,- Salasatu upaya Polri untuk meningkatkan kemampuan pemahaman Konselor Psikologi dan tekhnik konseling personel dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, Biro SDM Polda Jabar melaksanakan pelatihan konselor Polri Tahun 2019 gelombang ll yang dilksanakn selama dua hari tanggal rabu dan kami 3 – 4 Juli 2019.
Kegiatan pelatihan tersebut di ikuti 87 orang peserta, perwakilan dari masing – masing Polres di wilayah hukum Polda Jabar, bertempat di Aula Herman Polda Jabar.
Hari pertama kegiatan di mulai oleh Psikolog dari Himpsi Jabar yaitu Guru Besar Universitas Padjadjaran Bandung Prof.Dr.Sawitri Soepardi, Psi.Klinis yang didampingi Kabag Psikologi dan kasubbag psikologi personel.
Adapun tim pelaksanaan kegiatan, AKBP. Heri Fatnanta , Psi, Kompol Christofel J.W.J.Sip, M.Si, Kompol Festie Roosmayanti, Psi, Penata TK 1 Yusi Hariyumanti HS, M.Psi, Penata TK.1 Ine Dewi Kania, Psi, Brigadir Ali Nurjamal, S.Psi, M.M. Brigadir Asep Suryana, S.Psi, M.M., Bripda Dea Delani, Penda I Widaningsih, Penda Ade Erwin , AMd Penda Eka Aprilia P S.Kom.
Kabag Psi Biro SDM Polda Jabar MKBP. Heri Fatnanta , Psi, menyampaikan materi tentang pengantar psikologi memahami diri, konseling psikologi perkawinan dan tehnik konseling diharapkan setelah pelatihan ini, para personel yang mewakili dapat menerapkan ilmu yang diperoleh.
“Dengan mengetahui , memahami diri tentang manajemen stress dan psikologi Untuk kesiapan melakukan pelayanan personel di wilayah dan jajaran serta dapat diaplikasikan untuk penanganan anggota bermasalah, pendampingan keluarga polri dan kegiatan sosial di wilayah jajaran Polda Jabar” Jelas Heri.
Dikatakannya, Materi hari kedua oleh tim psikologi polda jabarTentang tehnik konseling, motivasi dan tehnik relaksasi.
“Dengan dua hari pelatihan kemampuan tehnis dibidang pelayanan konseling diharapkan para perwakilan personel di kewilayahannya masing- masing dapat mengaplikasikan materi yang diberikan guna membantu tugasnya selaku konselor di wilayah pada kasus-kasus rumah tangga, pendampingan bersama tim PFA saat terjadi bencana alam atau pendampingan pada korban tindak kriminal di wilayah” tutupnya
Yadi