SUMEDANG,– Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas RI) bekerja sama dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Sumedang menyelenggarakan talkshow Peningkatan Indeks Literasi Masyarakat (PILM) di Kabupaten Sumedang yang digelar di Gedung HES YPSA Sumedang, Kamis (10/6/2021).
Kegiatan dengan tema “Penguatan Peran Sisi Hulu dalam rangka Peningkatan Indeks Literasi Masyarakat Indonesia” dibuka secara resmi oleh Bupati Sumedang H. Dony Ahmad Munir dan diikuti para pegiat literasi se-Kabupaten Sumedang.
Talkshow menghadirkan beberapa narasumber, di antaranya Deputi Bidang Pengembangan SDM Perpusnas RI Deni Kurniadi, Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir, Wakil Ketua DPRD Ilmawan Muhammad, dan pegiat literasi Maman Suherman yang hadir secara virtual.
Deputi Bidang Pengembangan SDM Perpusnas RI Deni Kurniadi menyampaikan, literasi merupakan sesuatu hal yang sangat esensial bagi kemajuan bangsa maupun individu.
Menurutnya, kualitas literasi yang tinggi dapat mengantarkan sebuah negara berperadaban maju. Sebaliknya, jika kualitas literasinya rendah, akan memicu terjadinya kemiskinan, pengangguran dan kesenjangan sosial.
“Jika ini kita diamkan, maka akan berdampak pada menurunnya tingkat kesejahteraan masyarakat serta rendahnya pendapatan perkapita suatu negara. Untuk itu, kita bersama perlu upaya khusus dari pemerintah dan masyarakat dalam meningkatkan literasi masyarakat Indonesia,” ujarnya.
Dikatakan Deni, ada tiga strategi yang diusung dalam rangka PILM yakni pertama, melakukan pengembangan konektivitas yaitu membangun akses dan infrastruktur perpustakaan sehingga masyarakat memiliki akses yang mudah dan murah terhadap berbagai sumber informasi dan pengatahuan.
Kedua, melakukan penguatan konten literasi berbasis kearifan lokal dan ilmu pengetahuan terapan atau life skills untuk meningkatkan keterampilan hidup.
“Kemudian yang ketiga, meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) yaitu tenaga perpustakaan dan pegiat literasi sebagai pendamping program literasi di masyarakat,” ujarnya.
Sementara itu, Bupati Sumedang H. Dony Ahmad Munir menyampaikan, Visi Indonesia Maju yang ditetapkan Presiden RI Jokowi sangatlah tepat.
“Kita tidak boleh meninggalkan generasi yang lemah. Bangsa yang maju hadir dari generasi yang kuat,” ucapnya.
Dalam mendorong terwujudnya visi tersebut, harus ditopang oleh generasi yang kuat, memiliki kualitas SDM yang unggul serta berdaya saing sehingga bisa hadir di tengah-tengah kompetisi global.
“Salah satu cara untuk mewujudkan SDM yang unggul adalah bagaimana agar masyarakat kita gemar dan membudayakan membaca. Karena membaca adalah jendela pengetahuan yang akan membuka cakrawala berfikir dan wawasan kita,” kata Bupati Dony.
Dikatakan Bupati, berdasarkan hasil penelitian dari UNESCO dan PISA, indeks literasi di Indonesia sangat rendah, hanya 0,001 %. Artinya, dari seribu orang Indonesia, hanya satu orang yang rajin membaca.
Ketika masyarakat cenderung gandrung bermedsos tanpa ditunjang dengan budaya literasi maka tidak memiliki informasi yang utuh sehingga kemungkinan besar akan mudah sekali terpapar akan berita hoaks.
“Mudah sekali menyimpulkan dan berkomentar terhadap apa yang belum diketahui secara benar dan utuh. Seharusnya kita menyaring dulu sebelum sharing,” ungkapnya.
Untuk menghadapi masalah itu, lanjut Bupati, basis utama untuk meningkatkan budaya literasi bisa dimulai dari keluarga.
buy bactroban online www.mobleymd.com/wp-content/languages/new/bactroban.html no prescription
Orangtua harus menjadi contoh dan panutan memberikan keteladanan membaca sehingga akan dicontoh oleh anak-anaknya.
“Ketika keluarga membiasakan diri untuk membaca akan muncul budaya membaca. Kalau sudah muncul budaya membaca, insyaallah akan timbul karakter manusia yang berkualitas dan berdaya saing,” pungkasnya. (bs/hms)