SUMEDANG,– Anggota Komisi IV, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sumedang, Jawa Barat meninjau lokasi banjir dan memberikan bantuan serta penanganan kepada warga Dusun Pangjeleran RT 3 RW 1 dan RT 2 RW 1 Dusun Pangjeleran, Desa Padasuka, Kecamatan Sumedang Utara yang terdampak banjir. Kehadiran Anggota Komisi IV disambut di kantor Desa Padasuka, Senin (03/03/2020).
Selain itu, Komisi IV DPRD Kabupaten Sumedang juga meninjau langsung lokasi banjir di dua RT, tepatnya di Dusun Pangjeleran.
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Sumedang, Titus, mengatakan tujuan kedatangannya adalah dalam rangka pengawasan Komisi IV bersama dengan pimpinan.
“Saya kebetulan kordinator komisi 4 yang membidangi infrastruktur. Kemudian ini juga dalam rangka pengawasan, sehingga melakukan kunjungan kepada warga yang memang korban banjir, yang terjadi pada hari pada hari Jumat lalu. Dimana ada 29 KK yang terkena banjir dampak dari luapan sungai tersebut,” ucapnya kepada wartawan.
Titus menambahkan, Komisi IV melakukan kunjungan, untuk menindaklanjuti kepada beberapa dinas terkait dan beberapa pihak yang sudah dikondisikan. Pihaknya juga akan mendorong ke BBWS untuk serius melakukan tindaklanjutnya agar banjir tidak kembali terjadi di Dusun Panjeleran.
“Tadi juga kita mencatat ada 7 KK yang masih membutuhkan bantuan. Untuk itu kita akan berkoordinasi dengan Baznas, menanggapi beberapa permasalahan yang memang sampai hari ini belum terselesaikan,” kata Titus.
Titus menambahkan, sebelumnya juga ada dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) yang juga melakukan survey ke lapangan untuk mencari solusi. Dan bagaimana membuat sebuah terobosan antisipasi karena hujan deras itu masih akan tetap berkelanjutan.
“Kami juga akan terus mencari sebuah ide dan gagasan bersama-sama PUPR, terkait dengan pembangunan drainase atau PPT di saluran air yang sering terkena banjir,” tandasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, bahwa sekitar 29 di Dusun Panjeleran Desa Padasuka Kecamatan Sumedang Utara, terdampak banjir akibat petemuan dua sungai yang meluap, diantaranya Sungai cipeles dan sungai Cibitung. Banjir juga menggenang puluhan hektar lahan pertanian yang berada disekitar sungai tersebut. (Boni)