CIMAHI,- TNI dalam Satgas Citarum Harum Sektor 21 bersama unsur Pentahelix Senin lalu (25/2-19) berkarya bhakti mengeruk lumpur sedimentasi di sungai Cibaligo di RT 06 RW 09 Cibodas Cempaka Kel. Utama Cimahi Selatan merupakan peluncuran pentahelix.
Dansektor 21 Kol. Inf. Yusep Sudrajat mengemukakan, aktifitas Karya Bhakti ini diikuti dari unsur Pemerintah, akademisi, industri, masyarakat dan jurnalis ikut berkarya bhakti.
Kol. Yusep mengatakan, lokasi karya bhakti di sungai Cibaligo dan mengalir ke anak sungai Cimahi yang sering terjadi banjir jika turun hujan deras. Ini akibat terjadinya pendangkalan dan penyempitan di bantaran sungai itu.
“Gabungan karya bhakti ini sebagai pendorong awal pentahelix dan kelak akan meningkat ke tempat lain. Dengan demikian gaung Citarum Harum khusus di Sektor 21 bukan hanya limbah industri juga limbah domestik, kotoran-kotoran di pinggir sungai dibereskan,” tegas Kol. Yusep.
Menurut Dansektor, Citarum sudah kotor selama 38 tahun dan baru Presiden Joko Widodo yang peduli dengan terkotornya sungai Citarum dengan melibatkan TNI dan masyarakat.
“Baru sekarang ada presiden yang peduli kepada Citarum dan kepada warga Jabar dengan mengeluarkan Perpres No 15 Thn 2018, dengan melibatkan TNI didalamnya. Sehingga dalam waktu 1 tahun ini kita sudah dapat merasakam sungai-sungai di Cimahi, Banjaran dan Rancaekek sudah mulai bisa dipakai masyarakat dan bermain anak-anak. Tolong dijaga semua ya”, tutur Dansektor.
Dansektor 21 mengatakan, yang melaksanakan karya bhakti semua unsur pentahelix. Sambas dan Usep dari DPJP dan DLH Kota Cimahi dengan mengerahkan 34 orang pegawainya, tokoh organisasi Delman mengerahkan 12 orang, tokoh ojeg, 16 orang pegawai industri Kel. Utama Cimahi Selatan.
Selain itu, katanya, Koswara tokoh Pemuda Pancasila mengerahkan 14 orang anggotanya, 30 orang karyawan dari PT Ginatex, Asatex, Trisula, Indah Jaya, Hegar Mulya dan PT Sinar Continental, PMPR , Jurnalis 8 orang dan Satgas Subsektor 21-13 Cimahi Selatan 4 orang.
Elly