SUMEDANG,- Hari penentuan hasil pemilihan umum (pemilu) 2019 hanya tinggal sepekan lagi terhitung dari Rabu 15 Mei 2019 ini. Sejumlah ulama Kabupaten Sumedang, Jawa Barat pun mewanti-wanti masyarakat untuk tetap menjaga kerukunan dalam menyikapi siapa saja yang terpilih dalam pemilu tahun ini.
Seperti disampaikan pengurus Pondok Pesanten Cikalama, Kecamatan Cimanggung, KH. Raden Yuyu. Ia mengajak masyarakat Sumedang, khususnya Kecamatan Cimanggung untuk selalu menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dengan cara menjaga kerukunan dan menghargai satu sama lain.
“Dalam pemilu, sudah lazim bila beda pilihan.
buy prednisone online https://rxbuywithoutprescriptiononline.com/prednisone.html no prescription
Namun, kita tetaplah kita, bersaudara. Sudahilah perdebatan yang dapat memicu konflik, sejatinya kita kini menerima keputusan hasil pilihan rakyat yang akan ditentukan pada tanggal 22 Mei mendatang,” ujarnya, Sabtu (18/5/2019).
Kiyai Yuyu mengajak masyarakat untuk mengedepankan kebersamaan dalam merajut kembali masa depan setelah ditentukannya pemimpin Indonesia.
“Orang Jawa Barat itu terkenal dengan santun, saling menghargai, silih asah dan silih asuh. Mari kita jaga budaya tersebut. Mari kita rajut dan jalin kebersamaan, kegotongroyongan tiap individu, jangan sampai terpecah belah,” ucap dia.
Untuk hasil Pilpres tahun ini, tandasnya, sejatinya seluruh bangsa Indonesia menyerahkan sepenuhnya kepada penyelenggara, yaitu KPU.
“Apapun hasilnya pada tanggal 22 Mei nanti, mari kita serahkan semuanya kepada KPU RI. Sikapi hasil pilpres dengan legowo. Yang jelas NKRI harga mati. Sumedang bersatu pertahankan NKRI. Ulama dan masyarakat Sumedang tak akan bosan menyerukan keutuhan NKRI,” pungkasnya.
Abas