BANYUMAS,- Acara Nyadran merupakan tradisi Jawa yang melakukan kunjungan ke makam para leluhur untuk berdoa dan membersihkan makam. Usai berdoa kepada leluhur, dilanjutkan makan tumpeng bersama. Tradisi Nyadran ini merupakan cetusan para wali saat menyiarkan agama Islam di tanah Jawa. Setiap tradisi yang dibuat oleh para wali tetap lestari dan tak mudah untuk ditinggalkan, karena tradisi yang diajarkan wali semuanya baik, karena mengandung unsur pemersatu setiap perbedaan budaya di tengah masyarakat, tradisi Nyadran dilaksanakan setahun sekali. Seperti yang dilakukan oleh masyarakat Dermaji, Senin (pon) 8 April 2019, digelar secara sederhana. Merupakan media efektif untuk menjalin silaturahim antarwarga yang selama ini banyak disibukkan dengan urusan pribadi. Suasana kebersamaan antar warga ini terlihat sekali saat warga makan bersama. Mereka duduk berjajar saling berhadapan membuat barisan memanjang. Sementara nasi dan aneka lauk pauk ditata rapi di depannya. Waryanto Ketua RT 08 RW 01 Dermaji mengatakan tradisi ini rutin kami gelar sebagai simbol rasa syukur atas anugerah Tuhan yang telah diberikan kepada kami. “Selain itu, sebagai momen untuk mendoakan nenek moyang kami, orang tua, dan saudara-saudara kami yang telah meninggal,” ungkapnya. Tris