MAYBRAT,– Pj Bupati Maybrat, Bernhard E. Rondonuwu memberikan apresiasi kepada warga tuna netra yang telah berpartisipasi dalam gotong royong memperbaiki Jembatan Atrako, Kamis (21/3/2024).
Peristiwa ini bukan hanya menandai perbaikan fisik dari sebuah infrastruktur penting, tetapi juga menegaskan kembali nilai-nilai kebersamaan dan gotong royong, atau “Anu Beta Tubat” dalam budaya setempat, yang masih kuat melekat di hati warga.
Jembatan Atrako, yang sempat terbengkalai selama bertahun-tahun dan baru saja selesai diperbaiki, kembali menjadi bukti nyata dari semangat komunal yang dimiliki oleh warga Kampung Horaiek.
Dalam sebuah upaya yang luar biasa, warga tuna netra di kampung tersebut turut serta dalam proses gotong royong, membantu sesuai dengan kemampuan mereka, menunjukkan bahwa setiap individu, tanpa terkecuali, memiliki peran serta dapat berkontribusi pada kemajuan komunitas.
“Ini adalah momen yang membanggakan bagi kita semua. Keterlibatan langsung warga tuna netra dalam gotong royong memperbaiki Jembatan Atrako adalah bukti bahwa semangat ‘Anu Beta Tubat’ masih sangat kuat di Kampung Horaiek. Ini mengajarkan kita tentang kekuatan solidaritas dan inklusivitas,” ungkap Bernhard.
Beliau menambahkan, semua elemen masyarakat tanpa memandang kondisi fisik atau kemampuan, memiliki potensi untuk berkontribusi pada pembangunan dan kemajuan komunitas.
“Ini adalah pelajaran berharga tentang bagaimana kita, sebagai sebuah komunitas, harus selalu mendukung dan menghargai setiap kontribusi dari anggota masyarakat,” katanya.
Warga Kampung Horaiek, termasuk mereka yang memiliki keterbatasan fisik, telah menunjukkan bahwa dengan kerja sama dan semangat yang kuat, setiap tantangan dapat diatasi.
Keterlibatan mereka dalam perbaikan Jembatan Atrako tidak hanya membantu mempercepat proses pembangunan tetapi juga meningkatkan rasa kepemilikan dan kebanggaan terhadap hasil kerja mereka.
Kegiatan gotong royong ini juga diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi komunitas lain dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai kebersamaan dan kerja sama.
Ini merupakan contoh nyata bahwa dalam setiap individu terdapat potensi yang dapat dimanfaatkan untuk kemajuan bersama, asalkan ada keinginan dan dukungan dari komunitas.
Pj Bupati Maybrat menutup sambutannya dengan mengucapkan terima kasih kepada semua warga Kampung Horaiek, khususnya kepada warga tuna netra yang telah menunjukkan dedikasi dan semangat luar biasa.
Ia berharap semangat gotong royong ini terus berkembang dan menjadi fondasi dalam membangun Kabupaten Maybrat yang lebih baik lagi di masa depan. (Abas)