BANDUNG, — Hari Ulang Tahun Pemuda Pancasila tidak terpisahkan dengan Hari Sumpah Pemuda yang merupakan kristalisasi dari Perjuangan Pergerakan Rakyat Indonesia dimana Pemuda pada saat itu memiliki kesadaran kolektif akan tumpah darah Indonesia meskipun darat terpisah oleh laut, memiliki keragaman agama, budaya, suku, dan keragaman Bahasa ternyata bahwa segala perbedaan yang dimiliki bangsa Indonesia dapat dipersatukan sebagai sebagai perwujudan Bhineka Tunggal Ika yang berarti berbeda2 tapi tetap satu.
Seiring dengan waktu tanggal 17 agustus 1945 bangsa Indonesia mencapai Kemerdekaan namun disampaikan dalam pembukaan UUD 45 alinea 2 “Perjuangan pergerakan rakyat indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentosa menghantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan Indonesia” yang harus kita maknai bahwa pada tanggal 17 agustus 1945 kemerdekaan yang bangsa indonesia raih baru mencapai pintu gerbang sehingga dari tahun 1945 sampai sekarang kita harus mampu masuk ke gerbang kemerdakaan bahkan bisa mencapai kemerdekaan sejati dimana dalam lanjutan pembukaan UUD 45 alinea 2 disampaikan dengan gamblang “Yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan Makmur”. Jadi jelas kemerdekaan yang sejati itu harus tercapai kemakmuran yang berkeadilan sosial.
Kaitannya antara hari Sumpah Pemuda dengan Hari Ulang Tahun Pemuda Pancasila, pada tanggal 28 oktober 1959 sebagai hari lahir pemuda pancasila bertepatan dengan diresmikannya 28 Oktober 1959 sebagai hari sumpah pemuda maka dari itu kita harus meyakini bahwa Ormas Pemuda Pancasila merupakan bagian dari tongkat estafet untuk mengisi kemerdekaan sejati. Kenapa bagian, karena tugas mengisi kemerdekaan itu harus menjadi tanggung jawab semua elemen bangsa, “Indonesia ada karena kita bukan karena kami, Kau, apalagi aku.
Diera globalisasi saat ini tidak terbantahkan dengan semakin berkembangnya jaman dan adanya perkembangan tekhnologi sendi-sendi kemanusiaan dalam kehidupan berbangsa dan berbegara saling melemahkan sehingga Persatuan sebagai syarat mutlak untuk mencapai negara yang berdaulat, adil, dan makmur semakin tergerus, hal inilah yang perlu kita sikapi Bersama. Untuk itulah Ormas Pemuda Pancasila pada Hari Ulang Tahunnya yang ke 63 menyajikan tema “Bersatu Bumikan Pancasila” karena Pancasila adalah ideologi Pemersatu Bangsa yang sudah sepatutnya bukan hanya sebagai selogan belaka tapi betul betul bisa diimplementasikan dalam kehidupan sehari2 bahkan bisa diproyeksikan secara universal. “Orang yang beragama adalah orang yang menjalankan tugas ketuhanan dan tugas kemanusiaan sebagai landasan berpijak sehingga tercipta persatuan yang mampu melahirkan kerakyatan dan keadilan sosial”.
Sebelumnya dengan seluruh elemen masyarakat kota Bandung yang terwakili dari unsur Pemerintahan, TNI/POLRI, ORMAS, OKP, LSM, Komunitas, Pelajar, Mahasiswa, dsb tepatnya pada tanggal 23 maret 2018 Ormas MPC Pemuda Pancasila Kota Bandung menginisiasi deklarasi bandung kondusif dalam semangat Bandung Lautan Api di Taman Makam Pahlawan Cikutra Bandung.
Disamping itu Ormas MPC Pemuda Pancasila Kota Bandung juga membangun komunikasi lintas organisasi baik itu dengan pihak pemerintah, TNI/POLRI, maupun Organisai-organisasi yang ada di kota Bandung yang salah satunya adalah Forum silaturrahim Tengah Imah yang terdiri dari “Pemuda Pancasila, Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia, Buah Batu Corp, Angkatan Muda Siliwangi, Manggala Garuda Putih, Gerakan Inisiatif Barisan Anak Siliwangi, dan Gajah Putih. Komunikasi-komunikasi tsb dibangun sebagai sebuah upaya untuk membangun kondusifitas hingga tercapai persatuan.
Perjuangan untuk mengangkat harkat dan derajat kemanusiaan harus tetap menjadi komitmen kita Bersama sesuai dengan amanat UUD 45 dan Pancasila sebagai dasar ideologi masyarakat adat dan bangsa Indonesia sehingga tercipta ruang budaya yang mampu memberikan tempat bagi semua peradaban untuk hidup saling berdampingan secara damai, harmoni. dan berkeadikan sosial.
Bangun kesefahaman mengenai persoalan2 yang sedang dihadapi bangsa untuk merekontruksi peran2 strategis bangsa dalam menghadapi situasi dan tantangan nasional, Regional, maupun internasional. Dan yang terpenting dan tidak boleh kita abaikan, perkokoh kesaling percayaan antar sesama anak bangsa.
Jangan sekali kali mencari perbedaan dalam persamaan tapi carilah persamaan dalam perbedaan.
Sekali layar terkembang surut kita berpantang.
Pancasila Abadi…!!!
Bandung, 28 Oktober 2022
Ir. Yayan Suherlan