BANYUMAS,- Senin (14/1/2019) Underpass Jenderal Soedirman (Jensoed) Purwokerto yang berada di Kelurahan Pasirmuncang dan Bantarsoka Kecamatan Purwokerto Barat mulai dibuka. Underpass Jensoed dibangun untuk mengurangi kemacetan di Jalan Jenderal Soedirman saat melewati perlintasan Kereta Api (KA) Purwokerto.
Pembangunan yang dimulai sejak Februari 2018 lalu selesai akhir bulan Desember, pembangunannya dibuat melingkar dengan dua segmen. Segmen timur menjadi tanggung jawab Pemkab Banyumas dan segmen barat menjadi tanggung jawab PT KAI.
Bupati Banyumas Ir Achmad Husein sehari sebelumnya Minggu (13/1/2019) mengatakan Underpass sengaja diberi nama Underpass Jenderal Soedirman. untuk menyesuaikan dengan nama Jalan Jenderal Soedirman. Underpass ini dilengkapi dengan relief dan ornamen Panglima Besar Jenderal Soedirman disetiap sisinya.
“Ornamen tersebut sengaja dibuat untuk mengingat perjuangan Panglima Besar Jenderal Soedirman,” kata Bupati.
PPK Jalur Rel Ganda Cirebon-Kroya, Yofi Okadriza mengatakan desain dengan relief Jenderal Sudirman, sesuai dengan nama jalannya dirancang oleh kementerian perhubungan sebagai bentuk penghargaan jasa jasa Jenderal Soedirman. Untuk itu memang desainernya dari Kementerian, tapi ersetujuannya dari bupati.
“Jadi pilihan desain alternatif yang kita tawarkan disetujui Pak Bupati,” kata Yofi.
Yofi menambahkan, untuk menjaga Underpass Jensoed, pihaknya telah memasang portal pembatas ketinggian kendaraan disisi barat dan timur dengan ketinggian 4,2 meter. Selain itu, jalan tersebut mampu menahan berat kendaraan mencapai 8 ton.
“Jadi sudah memenuhi aturan, jika jalan nasional 5,0 meter. Tapi karena ini jalan Kabupaten dan teman teman Dishub mengatur itu membatasi ketinggian portal 4,2 meter yang dipasng disisi barat dan timur,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Banyumas Sugeng Hardoyo mengatakan dengan pelaksanaan ujicoba itu, sejumlah rekayasa lalu lintas juga akan dilakukan diantaranya dengan pemasangan water barrier di jalan akses keluar underpass sebelah barat.
Selain itu pihaknya juga sudah memasang beberapa rambu lalu lintas. Rambu tersebut antara lain, berupa rambu verboden, di jalan yang menuju ke arah stasiun.
“Akses keluar dan masuk underpass yang menggunakan bundaran, sementara penanda bundaran juga menggunakan water barrier,” katanya.
Ari S-Tris