BANDUNG – Universitas Widyatama menggelar kegiatan pelatihan sistem aplikasi Risbang bagi 486 perguruan tinggi negeri swasta di wilayah Jabar Banten di Hotel Horison selama dua hari (28-29 Oktober 2019).
Biasanya kegiatan itu dilaksanakan oleh perguruan tinggi negeri dan pihak swasta tidak pernah dilirik. Pematerinya berasal dari Kemristekdikti/Kemdikbudikti.
Pada gelombang pertama, ada 80 dosen dari 80 perguruan tinggi yang mengikuti pelatihan sistem aplikasi Risbang tersebut. Rencananya akan ada 20 gelombang lagi yang mengikuti pelatihan serupa.
Materi yang diberikan pada saat pelatihannya yaitu mengenai sosialisasi prioritas riset nasional, kesiapterapan teknologi, pelatihan aplikasi garba rujuan digital (Garuda), pelatihan aplikasi akreditasi jurnal (Arjuna), pelatihan sistem informasi penelitian dan pengabdian kepada masyarakat (Simlitabmas).
Dilanjutkan dengan pelatihan mengenai pelatihan repositori tugas akhir mahasiswa (Rama), pengenalan aplikasi anjungan integritas akademik Indonesia (Anjani), pelatihan aplikasi science and technology index (Sinta) dan lainnya, sehingga para peserta paham cara menggunakan aplikasi dan meng-upload jurnalnya.
“Berkat rengking kami masuk 95 perguruan tinggi top di Indonesia kami ditunjuk oleh Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) menyelenggrakan desiminasi ini (sistem aplikasi Risbang). Terutama dalam menerbitkan jurnal internasional,” kata Prof Obi, Senin (28/10/2019) di ruang Parahyangan, Hotel Horison, Kota Bandung.
Dengan kegiatan itu pihaknya pun siap membantu agar jurnal internasional para peserta bisa terpublikasikan secara luas. Karena secara pribadi Rektor Universitas Widyatama memiliki korespondensi yang baik dengan chief editor di Eropa dan Amerika Serikat. Dengan rekomendasi itu maka jurnal intenasional yang ditulis oleh peserta kemungkinan besar bisa diterbitkan.
Hal itu tidak terlepas dari pengalaman Universitas Widyatama, di mana selama tahun 2018 tercatat ada 425 artikel jurnal internasional yang dipublikasikan.
Rencananya 80 dosen yang mengikuti pelatihan tahap awal, dengan dosen Universitas Widyatama akan berkolaborasi menulis jurnal internasional. Melakukan pelatihan di bulan Desember 2019.
Menurut Prof Obi sapaan akrab Rektor Widyatama dahulu menulis artikel itu tidak terintegrasi yang tahu hanya penulis. Kemendikti/Kemendikbud Dikti sengaja membuat sistem portal Garuda, Arjuna, Simlitabmas, dan lainnya dibuat terintegrasi, agar semua informasi bisa diketahui secara terbuka.
Pada kesempatan yang sama Kepala LLDIKTI Wilayah IV Jabar & Banten, Prof Uman Suherman menjelaskan, bahwa pelatihan sistem dengan perkembangan teknologi memungkinkan informasi cepat sampai kepada sumber.
“Kedua memungkinkan orang menggunakan rujukan yang sifatnya online,” kata Prof Uman.
Lebih lanjut kata Prof Uman Kini informasi diberikan dan diterima dalam percepatan yang sangat luar biasa.
Hal itu bertujuan agar terjadi kolaborasi dan sharing di antara perguruan tinggi berkaitan dengan kekuatan dan kapasitas keilmuan terutama dalam hal penelitian.
“Sistem ini sebuah keharusan dalam memanfaatkan kemajuan jaman. Sifatnya tidak manual karena sekarang sebuah sistemdilakukan secara integrasi tidak hanya mengakses tetapi memberikan share kepada masyarakat dalam waktu yang cepat. Apalagi 486 perguruan tinggi itu tersebar di dua propinsi,” kata Prof Uman.
Dengan adanya aplikasi Garuda, tidak lagi dipusingkan dengan rujukan-rujukan yang ada, termasuk hasil-hasil penelitian (terbuka), berkaitan juga dengan akreditasi.
“Publikasi akan dihargai apabila dibuat dan dimuat dalam jurnal yang telah terakreditasi. Akreditasi juga sekarang tidak harus guncat-gincit ke Jakarta. Cukup ada aplikasi, tinggal diisi aplikasinya asal memiliki akun, termasuk review penelitian termasuk penelitian itu sendiri,” tutup Prof Uman.**
Elly