SORONG,– Penjabat Wali Kota Sorong, Dr. Bernhard Rondonuwu, menerima kunjungan Papua Muda Inspiratif (PMI) Kota Sorong di Kantor Wali Kota, Selasa (19/11).
Kunjungan ini menjadi momen penting bagi para petani milenial untuk melaporkan perkembangan program pertanian hidroponik mereka.
Kelompok tani ini mengelola budidaya sayuran seperti selada hijau, pakcoy, selada merah, dan daun mint di Kampung Salak, Kelurahan Klawasi.
Program ini merupakan bagian dari upaya PMI untuk memberdayakan anak muda Papua melalui inovasi di bidang pertanian modern.
Dalam pertemuan ini, Dr. Bernhard memberikan dukungan penuh terhadap inisiatif tersebut.
Ia menegaskan pentingnya peran petani milenial dalam mendukung kemandirian pangan daerah.
“Komunitas Hidroponik Papua Muda Inspiratif bertujuan menunjukkan bahwa pertanian bisa menjadi pilihan karier yang menjanjikan. Kita berharap masyarakat, khususnya anak muda, memahami bahwa menjadi petani juga dapat memberikan penghasilan harian yang stabil,” ungkap Bernhard.
Dengan teknologi hidroponik, tambahnya, kelompok ini mampu menghasilkan sayuran berkualitas tinggi yang diminati pasar.
Dalam kesempatan tersebut, PMI menyampaikan harapan agar pemerintah daerah memberikan bantuan berupa fasilitas dan pelatihan untuk mengembangkan program ini.
Dukungan tersebut dianggap penting untuk memastikan keberlanjutan dan pertumbuhan komunitas tani milenial di Kota Sorong.
Steven Arwakom, salah satu petani hidroponik milenial dari PMI, mengungkapkan tantangan besar yang dihadapi, yakni tingginya permintaan pasar.
Sayuran hidroponik mereka banyak diminati oleh toko, kafe, dan perusahaan, sehingga kelompok tani ini perlu meningkatkan kapasitas produksi.
Steven menjelaskan bahwa tantangan ini menjadi motivasi bagi PMI untuk terus memperluas program pertanian mereka.
Selain itu, ia berharap lebih banyak pemuda Papua terlibat dalam pertanian modern sebagai solusi untuk meningkatkan taraf hidup dan perekonomian lokal.
Dukungan pemerintah daerah dinilai akan menjadi faktor kunci dalam mencapai tujuan ini.
Kunjungan ini memperlihatkan bahwa sektor pertanian dapat menjadi alternatif karier yang menarik dan menjanjikan bagi generasi muda Papua.
Melalui program hidroponik, PMI membuktikan bahwa inovasi di sektor ini mampu menciptakan peluang ekonomi baru.
Bernhard menegaskan komitmennya untuk terus mendukung PMI dan kelompok tani milenial lainnya dalam menghadapi berbagai tantangan.
Ia berharap program ini dapat menginspirasi lebih banyak pemuda Papua untuk berinovasi dan berkontribusi dalam pembangunan daerah.
“Dengan sinergi antara pemerintah, komunitas, dan masyarakat, pertanian hidroponik di Kota Sorong diharapkan dapat terus berkembang dan menjadi contoh bagi daerah lain,” pungkas Bernhard. (Abas)