BANDUNG, — Memiliki 17 Subsektor yang tersebar di wilayah Cimahi, Kabupaten Bandung, hingga Sumedang, rupanya tak menjadi hambatan bagi Satgas Citarum Sektor 21 untuk mengembalikan kelestarian ekosistem dan DAS anak maupun cucu sungai Citarum.
Kini, perlahan tapi pasti, pencemaran limbah industri yang ada di sekitar wilayah Sektor 21 mulai berkurang bahkan aliran sungai yang kini cenderung bersih dimanfaatkan oleh anak-anak berenang, juga untuk pengairan sawah.
Untuk menanggulangi dari pencemaran limbah domestik, sampah rumah tangga dan pendangkalan sungai yang disebabkan oleh sedimentasi. Seluruh Subsektor yang ada di wilayah Sektor 21 terus melakukan berbagai pembenahan.
Seperti laporan yang diterima Komandan Sektor 21, hari ini (Selasa, 20/11). Hampir seluruh Subsektor melaporkan progres pembenahan, mulai dari pembuatan bak sampah oleh Subsektor 6 Citepus, Subsektor 01 Rancaekek, Subsektor 15 Sumedang, Subsektor 10 Nanjung, dan Subsektor 14 Cimahi Utara. “Kami akan membuat dan menyediakan 30 bak sampah di 17 subsektor yang ada di wilayah Sektor 21,” ungkap Kolonel Yusep.
Sementara di wilayah subsektor lainnya, meski hari libur nasional, bukan berarti kegiatan di sungai juga libur. Seperti yang dilakukan Satgas subsektor 21-13, dengan menggunakan alat berat becko mengeruk sedimentasi yang ada di sungai Cibaligo, dan hasil pengerukan sedimentasi diangkut dengan menggunakan 2 unit mobil Dump truck.
“Aliran ini (sungai cibaligo) sering mengalami pendangkalan sungai, disaat hujan berdampak banjir, air meluap ke pemukiman warga sekitar. Hal ini juga disebabkan berapa sungai diwilayah cimahi bermuara melalui lokasi di aliran sungai cinaligo,” jelas Dansektor.
Mengemban tugas yang diberikan Pangdam III Siliwangi selaku Wadansatgas II Program Citarum Harum, Kol Inf Yusep Sudrajat selaku Dansektor 21 dengan tegas selalu mengatakan kepada anggotanya bahwa, “inilah perang kita, mengembalikan ekosistem sungai dari pencemaran, kita tidak berhadapan dengan musuh bersenjata, tapi kalo kita tidak menang di perang ini, bukan hal yang mustahil generasi kita, khususnya warga jawa barat masa mendatang akan terkena dampak buruk dari pencemaran ini,” tegasnya beberapa kali disampaikan dihadapan anggotanya.
Mungkin ungkapan ini yang menjadikan semangat maung Siliwangi di wilayah Sektor 21 terus menunjukkan progres pembenahan mulai dari pencemaran limbah industri, limbah domestik, serta perbaikan kondisi sungai. Untuk menangani pencemaran limbah industri, puluhan pabrik tekstil sudah pernah merasakan tindakan tegas yang diberikan Satgas Sektor 21. Hal ini bukan hanya sikap tegas dan tanpa kompromi yang diterapkan Dansektor 21, tapi kerja keras dan pengawasan anggota di lapangan.
“Mereka (anggota satgas subsektor) adalah mata dan telinga saya di lapangan, karena mata dan telinga saya cuma dua, jadi kalo mereka main-main tentunya saya tidak bisa berbuat sesuai fakta yang ditemukan di lapangan,” terangnya.
Elly