SUMEDANG,- Wakil Bupati Sumedang, Erwan Setiawan mengikuti Rapat Koordinasi Komite Kebijakan Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah Provinsi Jawa Barat secara virtual yang dipimpin langsung oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, di rumah dinas Wabup Sumedang, Selasa (6/7/2021),
Rapat diikuti oleh para Wakil Ketua Kebijakan Daerah, Dewan Pakar Komite Kebijakan Daerah, para Kepala Daerah dan unsur Forkopimda se-Jawa Barat.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyampaikan, memasuki hari keempat pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Jawa Barat masih ditemui beberapa penerapan yang belum dilaksanakan secara maksimal dari sisi edukasi.
Hal tersebut, menurut Gubernur bisa dilihat dari adanya laporan bahwa pasar masih ramai dan tidak melakukan protokol kesehatan, perkantoran non esensial dan non kritikal masih dibuka, dan industri yang belum masuk kritikal esensial masih melakukan kegiatan.
“Pesan saya, segera ada tindakan dari tim TNI, Polri, Pol PP di daerah masing-masing. Kalau tidak ada tindakan tegas, percuma ada PPKM darurat. Nanti PPKM Darurat bisa terus diperpanjang. Ini sesuatu yang tidak nyaman untuk semua orang,” kata Kang Emil.
Dikatakannya, saat ini seluruh daerah di provinsi Jawa Barat tengah fokus pada PPKM Darurat yang membutuhkan keseragaman, bukan PPKM Mikro yang kondisinya bisa beragam.
Kunci keberhasilan pelaksanaan PPKM Darurat di 27 Kabupaten kota di Jawa Barat ini, kata pria yang disapa Kang Emil itu, adalah kebersamaan, kekompakan, dan koordinasi dengan tidak ada yang mengambil inisiatif sendiri yang berbeda.
“Kita harus menjadi provinsi yang terbaik. Hasil akhir kita serahkan pada sebuah takdir, tetapi kita harus menunjukkan provinsi yang paling tangguh, paling kompak, serempak, satu arah, satu komando,” ujarnya.
Kang Emil menyebutkan, dalam PPKM Darurat terbagi dalam beberapa urusan, salah satunya urusan kedaruratan yang harus segera didahulukan sesuai dengan proporsinya.
“Saya perintahkan kota dan kabupaten membuat gudang oksigen. Provinsi juga sudah membuat gudang penyimpanan oksigen sehingga nanti distribusinya bisa dikoordinasikan dengan baik dan kita bisa menghitung neraca kedatangan oksigen yang sedang provinsi upayakan, termasuk dari Sumatera. Nanti didistribusikan ke gudang gudang yang ada di kota Kabupaten,” ujarnya. (Abas)