SUMEDANG,- Jalan Sukasari Lembang menjadi akses baru dua kabupaten yakni Sumedang dan Bandung Barat. Namun, meski Design Enginering Detail (DED) sudah keluar, karena terkendala pandemi Covid 19, jalan tembus Sukasari-Lembang menjadi terhambat.
Menanggapi permasalahan itu, Wakil Ketua DPRD Provinsi Jabar dari Fraksi PDIP, Ineu Purwadewi Sundari mengatakan jika tak ada aral melintang, di tahun anggaran 2023 pembangunan jalan itu sudah dimulai.
“Memang itu sudah dibicarakan waktu Bupatinya, pak Endang Alm.
buy valtrex online https://buywithoutprescriptiononlinerx.com/dir/valtrex.html no prescription
Nah, sempat keluar DED Nya di 2019. Namun karena terkena recofusing akibat dananya dipake penanggulangan Covid 19, jadi terhambat lagi. Mudah mudahan, di 2023 sudah mulai penataan jalan atau minimal sudah bisa dilalui kendaraan roda 4,” ujar Ineu usai Reses di Kecamatan Sukasari, Sabtu (4/12).
Menurut Ineu, jalan Sukasari Lembang akan mendongkrak perekonomian Sumedang dan masyarakat yang terlintas. Sebab, disana akan terbuka akses wisata sekaligus akses hasil pertanian dan pemasaran hasil pertanian. Baik itu dari Sumedang ke KBB maupun sebaliknya. Selain itu, memudahkan masyarakat bertukar ekonomi dan bisnis.
“Ya harapannya secepatnya terwujud karena memang tadi juga di reses banyak masukan warga untuk secepatnya dibangun. Hasil tani masyarakat Sukasari dan Tanjungsari akan terdistribusikan dengan baik maupun sebaliknya,” ujarnya.
Hanya saja, lanjut Ineu, karena pandemi, banyak program baik rencana program jangka menengah daerah (RPJMD) yang terhambat akibat penanggulangan Covid 19. Namun, disisi lain banyak juga proyek nasional yang tetap berjalan on progress seperti tol Cisumdawu yang melintas kecamatan Sukasari.
“Step by step program berjalan, meski terhambat tapi on progres. Mudah mudahan proyek lain juga di 2022 menuju 2023 bisa berjalan. Yang penting sekarang pemulihan ekonomi masyarakat pasca pandemi. Dan itu yang tengah kita gencarkan ke masyarakat bagaimana membuat geliat ekonomi masyarakat bisa bangkit kembali,” katanya.
Seperti, lanjut Ineu, bantuan stimulan, bantuan UMKM, dan bantuan bantuan lain yang bisa membantu perekonomian masyarakat. Bahkan, berdasarkan hasil survei timnya, memasuki 2021 pendapatan masyarakat meningkat dibandingkan tahun tahun sebelumnya. Artinya, marwah untuk menciptakan ekonomi kerakyatan di masyarakat sudah mulai pulih kembali.
“Saya berharap ini konsisten terus berjalan sehingga di Tahun 2022 tentunya perbaikan ekonomi terus mengalami peningkatan,” tandasnya. (abas)