KAB. BANDUNG,– Nasib memilukan dirasakan Ny. Linda, warga RT 02, RW 17, Desa Karamat Mulya, Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung. Pasalnya, rumah non permanen miliknya nyaris ambruk, namun belum ada perhatian dari pemerintah.
Kediaman Ny. Linda semakin mengkhawatirkan saat terjadi gempa bumi pekan lalu. Linda pun melaporkan kondisi rumahnya kepada pemerintahan desa beserta melampirkan bukti foto, namun hingga kini belum ada respon dari pemerintah.
“Belum ada bantuan setelah rumah saya semakin rusak akibat gempa. Saya juga tidur di rumah saudara. Pernah ada petugas datang hanya memfoto, tapi sampai sekarang tidak ada kabar. Bahkan Kepala Desa, pak Asep Solehudin belum pernah mengunjungi, padahal kantor desa dekat dengan rumah saya,” ungkap Linda, seraya menitikan air mata.
Tetangga Ny. Linda sekaligus tokoh masyarakat setempat, Dian mengahrapkan adanya perhatian dari pemerintah kepada masyarakat kurang mampu, terlebih tidak membiarkan kondisi memprihatinkan.
“Kami prihatin kepala desa pun sampai tidak peduli dan belum pernah sama sekali melihat atau berkunjung mengontrol warganya yang terkena musibah,” ucapnya.
Selain Ny. Linda, warga lainnya yang merupakan seorang janda, Oom (57) mengalami hal sama, yakni kondisi rumah tidak layak huni. Saat musim hujan, air masuk ke dalam.
Menurut anaknya, kondisi itu pernah dilaporan ke desa dengan mengajukan program rutilahu, tetapi sampai sekarang tidak ada keputusan.
“Abdi mah paur, bapak tara tiasa bobo sieun runtuh. Mangkaning abdi gaduh murangkalih alit, piraku abdi kedah bobo diluar. (Saya khawatir, bapak tidak bisa tidur karena takut roboh. Apalagi saya punya anak kecil, masa saya harus tidur diluar,” kata anak Oom.
Ia memohon kepada pemerintahan setempat, juga Kepala Desa Asep Solehudin untuk memperhatikan warganya.
Sementara Mulyono, juga mengeluhkan kondisi rumah yang tidak tersentuh dengan program rutilahu dari pemerintah.
Ia mengatakan, sekitar 9 tahun lalu ada apartaur pemerintahan desa yang meminta foto copy KK dan KTP untuk diajukan program rutilahu, tapi sampai saat ini tidak ada jawaban.
Mulyono berharap pemerintah kabupaten maupun desa untuk memperhatikan warga kurang mampu. (Abah Abadi)