BANDUNG, — Dalam waktu setahun Satgas Subsektor 07 Cisangkuy akan mengeruk sungai Cisangkuy dengan panjang 10 km. Saat ini yang sudah dikeruk baru mencapai sepanjang 2 km.
Satgas Subsektor 07 Serka Muhamad Ridwan, menjelaskan, yang perlu sekali dikeruk saat ini di sekitar kampung Pameutingan karena penduduknya padat. Selain itu tanahnya labil dan rentan sampah serta limbah warga. Sebab, jika tidak segera dikeruk terlihat kumuhnya. “Perlu segera dibenahi. Karena itu kami dahulukan,” ucap Serka M. Ridwan beberapa waktu lalu saat ditemui awak media di bantaran sungai Cisangkuy.
Ia menjelaskan pula, yang sudah dikeruk sepanjang 2 km mulai Rancabungur sampai Kp. Pameutingan Desa Malakasari Kecamatan Baleendah Kab. Bandung.
Dalam pelaksanaan pengerjaan itu, Satgas masih menghadapi kendala. Jalannya keras namun karena dekat dengan bantaran sungai kondisi tanahnya labil hingga longsor dan perlu pembenahan dulu. “Karena itu tanah hasil kerukan digunakan untuk menambal bantaran yang dekat dengan jalan ini.
“Selain itu, katanya, hasil kerukan ada yang diminta warga untuk kepentingan mengurug makam tanah wakaf karena dulunya bekas sungai yang awalnya berleter S atau U, diluruskan hingga kini tanah itu dimanfaatkan untuk tanah makam umum.
buy ventolin online https://myhst.com/wp-content/themes/twentytwentythree/assets/fonts/inter/ventolin.html no prescription
Untuk mengurug lahan itu sudah lebih dari 50 dumptruck.
Permintaan lainnya, kata Serka M. Ridwan, hasil kerukan itu juga diminta warga untuk mengurug lahan pesantren yang tanahnya masih sawah di kampung Pameutingan untuk mendirikan masjid. Pondoknya sendiri sudah ada.*
Elly