SUMEDANG,– Bantuan Keuangan Desa atau Bakudes tahun anggaran 2023-2024 sebesar Rp170 juta untuk pengadaan air bersih telah diproses, dan sudah direalisasikan senilai Rp70 juta.
Hal itu pun membuat warga Desa Sawahdadap, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang sumringah.
Adapun bantuan secara simbolis diserahkan Anggota DPRD Kabupaten Sumedang dari Fraksi Partai Golkar, Asep Kurnia, Jumat (19/1/2024), sekaligus memonitoring Bakudes Desa Sawah Dadap dan reses masa persidangan dua DPRD Kabupaten Sumedang di Dusun Cimuncang, RT 04, RW 01, Desa Sawahdadap.
“Reses di Desa Sawahdadap ini sekaligus monitoring aspirasi Bakudes senilai tolal Rp170 juta dari Bakudes 2023 dan 2024, untuk sarana air bersih. Kita sudah salurkan senilai Rp100 juta. Kita anggarkan bersama pemerintah daerah dan sudah bisa diproses senilai Rp70 juta. Tapi masih ada permintaan muncul lagi ketika Reses untuk pengadaan MCK. Karena sebelumnya ada MCK lokasinya itu pernah longsor, jadi hancur. Sekarang sudah tertata lagi,” ungkapnya.
Dikatakan, di Desa Sindangpakuon, pihaknya melakukan reses dan menyerap sejumlah aspirasi, semisal kaitan ijazah. Yang mana ada sekitar 100 lebih warga Desa Sindangpakuon yang ijazahnya masih berada di sekolah, dengan alasan administrasi.
Oleh karena itu, pihaknya meminta pihak desa untuk mengelompokkan mana warga yang memang tidak mampu sama sekali, dan mana warga yang mampu.
“Yang mampu kita bantu selesaikan, karena kalau mampu ya berarti harus menyelesaikan administrasinya. Nah yang tidak mampu itu misalnya warga yang sebenarnya masuk dalam kategori DTKS, atau KIP tapi tidak kebagian ijazahnya. Dari 100 orang, Alhamdulilah sudah 60 orang terbantu dan mendapatkan ijazahnya untuk keperluan sekolah atau melamar kerja,” terangnya.
Meski demikian, Akur mengingatkan agar jangan membebankan sekolah. Tetap hak-hak sekolah yang berkaitan dengan tunggakan SPP siswanya harus dibayarkan, karena sekolah juga butuh untuk biaya operasional. Akan tetapi juga warganya juga tidak dirugikan karena ijazahnya bisa digunakan untuk kepentingan yang lain.
“Warga dibantu, namun sekolah juga tidak dirugikan. Kami bersama pemerintah desa akan usahakan bila ada warga tidak mampu ijazahnya ditahan, bisa menghubungi desa untuk kita bantu,” ujarnya.
Kemudian, terkait aspirasi lain di Desa Sindangpakuon, ia bersama 8 anggota dewan dapil 5 telah berupaya memenuhi pengadaan lahan Puskesmas Cimanggung senilai Rp4,5 miliar.
“Seperti kita tahu bahwa lahan Puskesmas Cimanggung itu kurang luas. Kemudian statusnya belum DTP. Nah kita bantu bersama Pemda Sumedang untuk pengadaan lahan dulu. Nanti urusan pembangunan masih berproses karena kita fokus di pengadaan lahan dulu. Nanti tekniknya, jika sudah ada lahan, apakah direlokasi dulu atau seperti apa. Yang jelas pemindahan Puskesmas itu agar lebih luas dan representatif,” katanya.
Selain itu, untuk untuk Puskesmas Sawah Dadap pihaknya membantu menaikkan bangunannya menjadi 2 lantai, mengingat Puskesmas Sawahdadap dibutuhkan apabila terjadi bencana seperti kemarin bencana longsor. Nilainya sudah keluar senilai Rp 1,9 miliar.
Kemudian ada bantuan pemeliharaan jalan di tahun ini, yakni jalan dari Parakan Muncang ke arah Desa Cimanggung, dan satu lagi jalan dari Cimande ke Pasirnanjung. Anggaran pemeliharaannya senilai Rp 200 jutaan rata-rata. (Abas)