SUMEDANG,- Pasca longsor yang terjadi di jalur alternatif penghubung Desa Hegarmanah dan Desa Cileles, Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Minggu (11/11 2018) kemarin aparat Kepolisian Sektor Jatinangor, Koramil Jatinangor dan unsur Muspika Jatinangor lainnya dengan dibantu warga setempat, bergotong royong memperbaiki jalur dengan cara memasang pagar pengaman dari bambu. Hal itu agar aktivitas warga tidak terganggu.
Kepala Desa Hegarmanah Dede Sumitra mengatakan, longsor terjadi saat hujan deras sekitar dua minggu yang lalu.
“Pada Jumat 9 Nopember 2018, Pemdes Hegarmanah berunding dengan Muspika Jatinangor dan disepakati bahwa hari ini kami bergotong royong untuk membangun separuh jalan yang ambruk. Setidaknya itu untuk mengantisipasi terjadi peristiwa susulan,” kata Dede.
Sementara Camat Jatinangor Syarif Badar Efendi didampingi Panit I Intelkam Polsek Jatinangor Ipda Ucu Abdurahman mengatakan, selain di Desa Hegarmanah, di Jatinangor ada beberapa titik yang berpotensi rawanan pergerakan tanah, yakni Cilayung dan Cileles.
“Selain itu, ada tiga desa lainnya yang rawan bencana. Ketiga desa ini berlokasi di area bawah Gunung Geulis, yakni Cisempur, Jatiroke dan Jatimukti. Daerah tersebut berpotensi pergerakan tanah,” tegasnya.
Memasuki musim penghujan ini, pihaknya lantas mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan.
“Saat ini sudah mulai hujan, kondisi tanah tentunya sangat terpengaruh pada saat hujan, apalagi adanya pembukaan lahan untuk petanian. Ini cukup berpotensi terjadinya bencana longsor,” ucapnya.
ABAS