JAKARTA,– “Acara ini merupakan upaya kita bersama khususnya kepada generasi muda, usia millenial. Bahwa bangsa dan negara besar ini sangat berdaulat atas darat dan lautnya. Semoga Presiden Jokowi dapat hadir saat upacara puncaknya di Pariaman, Sumatera Barat 14 Desember yang akan datang. Indonesia sudah lama dikenal sebagai bangsa maritime. Nenek moyang kita adalah pelaut, maka muncul lagu ‘Nenek Moyangku Pelaut’. Kita punya garis pantai terpanjang di dunia,” demikian Prof. DR. Widodo Muktiyo, Dirjen Informasi Komunikasi Publik Kemenkominfo saat doorstop di sebuah Resto Kawasan Senayan, Jakarta beberapa waktu lalu.
Masih kata Widodo, saat ini millennial demikian dekat dengan virtual, gadget, media sosial. Maka dalam mempromosikan Hari Nusantara ke-XIX pihaknya melibatkan millenial didalamnya.
“Mereka para netizen punya andil besar dalam hajat besar ini, termasuk para insan pers. Karena ini bukan semata kognitif ya, tetapi sejauh mana kecintaan kita kepada NKRI, mengejewantahkan kedaulatan darat dan lautan. Persiapan sudah maksimal, semoga presiden Jokowi dapat hadir,” harapnya.
Lebih jauh Widodo mengatakan, acara ini selain seremoni nasionalis, juga diyakini akan ikutserta dalam pengentasan kemiskinan, khususnya di wilayah pesisir. Kordinasi dan sinerjitas lintas kementerian dan instansi terkait berjalan baik, PUPR, maritim, kominfo, pemerintah daerah dan sebagainya.
“Selain optimalisasi potensi darat, laut, juga keindahan alamnya kami akan maksimal dalam bekerja, mohon dukungan dan doa dari semua, juga dukungan pers,” imbuh dia.
Senada, Septriana Tangkary, SE, MM mengatakan, koordinasi dan sinerjitas lintas kementerian dan stakeholders terkait acara Hari Nusantara XIX ini sudah dititik optimal, sebagaimana arahan Presiden Jokowi bahwa tidak ada lagi visi misi menteri, yang ada hanya visi misi presiden.
“Sejak 5 tahun lalu telah berjalan baik, ibaratnya serial permasalahan sudah dapat tersolusikan hanya melalui WA Grup kami. Ibarat jika ada titik api, kami dapat padamkan bersama sejak dini. Sejak 5 tahun lalu, tidak ada lagi egosektoral, tetapi kolaborasi, sinergitas yang baik, semangat dan kerja keras, kerja cerdas dan optimisme atas semua rencana kerja,” papar Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim RI itu.
Mengenai coder/coding atau programer, Bella mengatakan, bahwa potensi coder sudah tersosialisasikan dengan baik sejak tahun lalu.
“Sudah kita lakukan kepada para siswa Slta/SMK. Ini adalah semangat bersama sebagaimana arahan presiden Jokowi tentang vokasi, kemenkominfo merilis program DTS-digital talent scholarship. Satu upaya bagaimana menggerakan usia millenial menuju coder atau programer, kami sudah bersinergi dengan 30 universitas, 22 universitas setara politekhnik, 4 perusahaan besar dalam pelatihan vokasi usia Slta, S1 dan S2,” paparnya.
Hari Nusantara bukan seremoni belaka, karena mereka mencoba keras mengimplementasikan visi misi presiden demi kedaulatan penuh atas darat dan laut. (PpRief/RL)