CIAMIS,– Karya para pemuda pemudi Taruna Tani Markisa Sejahtera, Dusun Bojong Hurip, Desa Kepel, Kecamaan Cisaga, Kabupaten Ciamis patut diacungi jempol.
Di masa pandemi Covid-19 ini, mereka berhasil mengolah hasil budidaya markisa menjadi sirup markisa, yang kini mulai digandrungi berbagai kalangan. Alhasil, karyanya itu bisa mencetak pundi-pundi rupiah dari jenis buah yang kebanyakan orang dianggap tidak ada nilai jualnya.
Ketua Kelompok Taruna Tani, Cepi Suhera juga mengaku bangga dan gembira dengan pencapaian para pemuda pemudi yang mampu menunjukan kreatifitasnyua, sehingga meningkatkan kesejahteraan seluruh anggota kelompok.
“Alhamdulillah, di masa pandemi ini kami masih bisa berpenghasilan, meskipun jenis buah markisa ini awalnya buah yang tidak mempunyai nilai jual,” ungkap Cepi, belum lama ini.
Sementara Kepala Desa Kepel, Ajat Sudrajat saat berada di rumah Ketua Kelompok Markisa Sejahtera juga mengungkapkan rasa bangganya atas kreatifitas pemuda di desanya.
Ajat juga menaruh harapan agar ke depan terjalin kesinambungan program kelompok tani di Desa Kepel.
“Sebagai kepala desa, saya bangga kepada para pemuda yang gigih mencari inovasi serta berkreasi di masa pandemi. Semoga ke depan produk anak-anak kami ini bisa mendongkrak ekonomi di sektor pertanian dan UKM. Bahkan, kedepan semoga ini bisa menjadi ikon desa kami,” ungkap Ajat.
Secara terpisah, Koordinator BPP Kecamatan Cisaga, Juju Yusmaningsih membenarkan keberadaan serta legalitas kelompok Taruna Tani Desa Kepel.
“Ya, kelompok Taruna Tani Markisa Sejahtera ini telah teregister di dinas pertanian. Kami acungkan jempol karena anggota kelompok ini murni para pemuda pemudi yang masih berstatus sebagai pelajar, juga mahasiswa. Mereka semangat. Mereka mau berkarya di bidang pertanian. Kami selalu mamantau pergerakan mereka, kami terus memberikan pemahaman dan penyuluhan agar lebih memantapkan pertumbuhan serta hasil budidaya mereka,” bebernya. (Ajeng SZ)