SUMEDANG,- Dinas Pariwisata, Budaya, Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Kabupaten Sumedang melakukan kolaborasi melalui perjanjian kerja sama dengan perguruan tinggi atau Balai Arkeologi dan LSM, Kamis (30/9/2021).
Kadisparbudpora Kabupaten Sumedang Hari Tri Santosa mengungkapkan, kerja sama itu disambut baik Prof Cecep perwakilan dari UI.
“Kolaborasi tersebut mengarah ke Sumedang Puseur Budaya Sunda.
buy bactroban online http://healthdirectionsinc.com/Information/Articles/post/bactroban.html no prescription
Kita harap kedepan lebih dipertajam lagi pada bidang kajian akademik,” ujar Hari.
Selain itu, kerja sama juga disambut hangat Setya Gumilar dari UIN Sunan Gunung Djati Bandung, dr. Arifin Rektor Unsap dan 6 Ketua Dekan Fakultas yang melakukan kerja sama bidang ekonomi bisnis, bidang tekhologi informatika, bidang kesehatan, bidang ilmu budaya, dan ilmu sosial politik (sospol).
“Kerja sama ini juga mendapat sambutan baik dari pihak Telkom University. Hadir Ketua Dekan ibu Roro Wulan yang menjalin kerja sama industri kreatif. Tentunya 17 sub sektor perlu dikembangkan kedepannya,” ungkap Hari.
Lebih jauh, pria yang pernah menjabat sebagai Camat Pamulihan itu menyebutkan, kerja sama juga dilakukan dengan Kampus UPI yang dihadiri perwakilannya, Dr. Oman.
“Bersama UPI, kami melakukan kerja sama pengembangan desa wisata. Jadi kedepan mahasiswa memiliki agenda turun ke desa untuk mewujudkan desa wisata,” ucap hari.
Disparbudpora juga melakukan kerja sama dengan Balai Arkeologi yang dihadiri perwakilannya, Deni. Kerja sama ini di bidang bidang arkeologi situs dan cagar budaya.
Sementara dengan pihak LSM kepariwisataan, dilakukan kerja sama bidang pengembangan desa wisata dan Bumdes. Pihak LSM sendiri diwakili Budi Yuniarsa.
“Kolaborasi ini merupakan tindaklanjut proyek perubahan Diklatpim 2 berupa kebijakan Perbup nomor 111 tahun 2021 tentang kolaborasi pemangku kepentingan dalam akselerasi pembangunan kepariwisataan di Sumedang,” jelas Hari.
Menurut dia, untuk mengembangkan di segala bidang, Disparbudpora Sumedang tidak bisa berjalan sendirian, sehingga perlu kerja sama dan kolaborasi dengan seluruh stakeholder termasuk perguruan tinggi dan LSM Kepariwisataan.
“Selain kolaborasi dengan perangkat daerah, tentunya dilakukan juga kerja sama dengan berbagai pihak. Pak bupati misalnya menunjuk kawasan Jatigede untuk dioptimalkan sebagai pariwisata. Kemudian pembangunan kujang sepasang dilaksanakan oleh Dinas Perkim, akses jalan oleh Dinas PUPR. marka jalan dan parkir serta lampu PLN oleh Dinas Perhubungan,” beber Hari mencontohkan.
Selaunjutnya imbuh Hari, pada agrowisata.Mmisal menanam pohon buah-buahan dan tanaman lain oleh dinas pertanian dan perkebunan. Pengembangan peternakan dan perikanan oleh dinas peternakan dan perikanan, mitigasi bencana oleh BPPD kebersihan dan tempat sampah bisa oleh dinas lingkungan hidup, dan perencanaan pembangunan oleh BAPPPEDA.
“Di tengan pandemi Covid-19 ini, Disparbudpora Sumedang tidak tinggal diam dengan melakukan langkah kongkret, nyata serta secara umum melakukan upaya positif lainnya, sehingga pembangunan pariwisata bisa cepat terwujud,” pungkas Hari, optimis. (Abas)