SUMEDANG,– Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor (PP GP Ansor) yang juga Menteri Agama Republik Indonesia, Yaqut Cholil Qoumas menyebut Bupati Sumedang H. Dony Ahmad Munir sebagai salah satu kader yang berhasil dalam karirnya dan patut ditiru kader-kader GP Ansor dan Banser (Barisan Ansor Serbaguna).
Hal itu ia sampaikan saat menghadiri Apel Kebangsaan Banser Jawa Barat sekaligus Peresmian Rumah Toleransi Pimpinan Wilayah (PW) GP Ansor Jawa Barat di Halaman Gedung PW Ansor Jawa Barat Jalan Terusan Galunggung No. 09 Lengkong, Kota Bandung.
“Ini salah satu bentuk sukses menjadi kader Ansor. Jadi kader Ansor dan Banser itu sebagaimana pesan Pak Gubernur Ridwan Kamil harus bermanfaat bagi orang lain. Salah satunya seperti Kang Dony yang menjadi Bupati,” ucapnya di hadapan anggota GP Ansor dan Banser yang hadir.
Dikatakan Yaqut, posisi yang strategis seperti menjadi Bupati manfaatnya akan semakin besar bagi umat dan masyarakat.
“Saya berharap semua kader ini menjadikan Kang Dony sebagai contoh sukses. Nanti Kang Dony akan dijadikan contoh kader di Indonesia bisa menjadi Presiden atau Wakil Presiden. Kalau enggak cukup di Jawa Barat saja,” ujarnya diikuti tepuk tangan hadirin.
Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dalam sambutannya mengatakan, Pemerintah Provinsi Jawa Barat menghaturkan terima kasih atas kerja sama selama ini dengan PWNU Jawa Barat, khususnya GP Ansor dalam membangun peradaban di Jawa Barat.
“Sangat luar biasa. Karena tidak bisa membangun negeri ini hanya mengandalkan pemerintah,” ucapnya.
Kerja sama tersebut, jelas Gubernur, adalah salah satu bentuk dari teori Pentahelix ABCGM, yakni kerja sama yang melibatkan akademisi (academy), pelaku usaha (bussiness), masyarakat (community), pemerintah (government) dan media.
“Kalau dikit-dikit pemerintah kecepatan kita hanya 40 KM per jam. Tapi gabung dengan akademisi jadi 80 KM, begitu seterusnya. C-nya (community) ini ialah PWNU Jabar, Badan Otonom, khususnya Pemuda Ansor,” tuturnya.
Bentuk kerja sama tersebut diantaranya program bersama dengan salah satu Badan Otonom NU yakni JQH (Jam’iyyatul Qurro wal Huffadz) berupa Satu Desa Satu Hafidz Quran.
“Dari 5300 sudah 4 ribuan Desa di Jawa Barat yang memiliki penghapal Quran. Mudah-mudahan sisa satu tahun jabatan tidak ada desa di Jawa Barat yang tidak punya penghapal Quran, semua guru-gurunya mayoritas dari JQH,” ujarnya.
Gubernur menambahkan, program lainnya adalah One Pesantren One Product dimana hampir 70 persen pesantren yang menerima hibahnya adalah pesantren Nahdatul Ulama.
Acara peresmian Rumah Toleransi PW GP Ansor Jawa Barat ditandai dengan pemukulan gong oleh Ketua Umum GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas dengan disaksikan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil beserta Bupati Sumedang H Dony Ahmad Munir dan Unsur Forkopimda Jawa Barat.
Bupati beserta tamu yang hadir berkesempatan meninjau Rumah Toleransi yang merupakan gedung pengurus GP Ansor Jawa Barat.
Apel Kebangsaan sendiri dipimpin oleh Kasatkorwil Banser Jawa Barat Yudi Nurcahyadi sebagai Inspektur Apel dan diikuti seluruh jajaran PW GP Ansor dan Banser Jawa Barat, Pengurus Wilayah NU Jawa Barat dan Pimpinan Cabang GP Ansor dan Banser se-Jawa Barat. (bn/hm)