BANDUNG, — Ketua Komisi C DPRD Kota Bandung, Yudi Cahyadi, S.P., dan Anggota Komisi C DPRD Kota Bandung Dr. Muhammad Al-Haddad, S.E., M.M., menghadiri Peresmian Kolam Retensi RW 12 Dian Permai, Kelurahan Babakan, Kecamatan Babakan Ciparay. Rabu, (13/09/2023).
Hadir Asisten 2 Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Bandung, Eric M. Attauriq, Kepala Dinas SDABM, Didi Ruswandi, beserta kepala OPD Pemerintah Kota Bandung dan Warga RW 12 Komplek Dian Permai Kelurahan Babakan.
Yudi Cahyadi menyampaikan selamat dan apresiasi dari DPRD Kota Bandung untuk kehadiran kolam retensi baru yang bisa mereduksi banjir saat musim penghujan di kawasan tersebut. Ia berharap kehadiran Kolam Retensi di RW 12 Kompleks Dian Permai itu mampu dibarengi dengan pemeliharaan yang baik sehingga bisa beroperasi secara optimal.
“Alhamdulillah, apresiasi juga kepada DSDABM yang sudah mencapai target optimal RPJMD 2018-2023 terkait pengadaan kolam retensi ini, meskipun ternyata ke depan kita punya PR. Kalau kita membangun maka PR-nya pemeliharaan. Ya mohon kiranya DSDABM kemudian bisa memelihara apa yang sudah dibangun, sehingga secara kemanfaatannya bisa lebih optimal,” ucapnya.
Yudi menjelaskan, Kota Bandung masih berbenah dalam masalah tata ruang. Saat ini tutupan lahan di Kota Bandung sudah lebih dari 80 persen. Artinya lahan yang tersisa harus dioptimalkan dengan baik dan bijak, karena sisa-sisa lahan ini punya banyak kepentingan. Kepentingan itu meliputi perumahan, fasilitas umum, fasilitas sosial. Kolam retensi di Dian Permai ini juga dihadirkan di lahan kosong yang dimanfaatkan sebagai area tampung dan serapan air.
Yudi menilai pemanfaatan lahan tidur ini bisa menjadi solusi di wilayah lain di Kota Bandung. Kota Bandung kekurangan ruang untuk bisa menghadirkan pembangunan infrastruktur. Dengan memanfaatkan ruang-ruang, khususnya yang dimiliki oleh Pemerintah Kota Bandung, kita bisa mengoptimalkan penyerapan air, parkir air, seperti kolam retensi ini.
“Mudah-mudahan ke depan juga ada aset-aset Pemerintah yang kemudian bisa kita optimalkan dengan baik. Di samping itu saya juga sering menyampaikan kepada Pak Kadis, kalau perlu pembebasan kita lakukan pembebasan, karena kalau kita menunggu untuk pembebasan lahan akan semakin mahal. Maka pembebasan lahan merupakan bagian kita untuk investasi untuk pembangunan keseimbangan ekosistem lingkungan hidup kita ke depan,” ujar Yudi.**